AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pembuat kendaraan lapis baja Turki FNSS mengumumkan pada hari Minggu (15/8) bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan proses penyempurnaan desain Tank Medium (MT) Kaplan.
Tampilan baru tampak pada bagian depan tank yang landai dibandingkan pritotipe awal. Ini sesuai permintaan calon pengguna dalam hal ini adalah Yonkav TNI AD.
Proyek MT ini merupakan kontrak ekspor pertama Turki di kelas Medium Weight Tank, serta proyek pertama yang diselesaikan dalam kerangka Perjanjian Kerjasama Industri Pertahanan yang ditandatangani antara Indonesia dan Turki.
Kontrak produksi serial akan ditandatangani setelah tes prototipe baru ini usai. Rencananya akan dilakukan dalam pameran pertahanan internasional IDEF 2021 di Istanbul Turki pada 17-20 Agustus ini.
Sebelumnya pada gelaran IDEF 2019, Indonesia menyepakati untuk mengakuisisi sebanyak 18 unit tank yang di Indonesia mendapatkan nama Harimau ini.
Proses produksi serial pertama akan dilakukan di fasilitas FNSS sebanyak 10 tank, dan delapan sisanya akan diproduksi di fasilitas pabrik PT Pindad di Kiaracondong, Bandung.
Dalam produksi serial pertama ini akan melibatkan partisipasi insinyur PT Pindad dan personel dari pengguna akhir yakni TNI AD. Pengiriman tank pertama akan dilaksanakan tahun 2021 ini juga.
Prototipe tank Kaplan/Harimau sendiri telah telah berhasil menyelesaikan uji ketahanan dan uji tembak yang dilakukan di Turki dan Indonesia pada 2018 silam.
RBS
Indonesia sebaiknya pesan 2000 unit tank untuk ditempatkan diperbatasan dan pulau-pulau terluar disamping di pulau2 besar dan obyek vital, di setiap lokasi obyek vital, listrik (PLTA, PLTN, PLTG, PLTS, pantai2 yang lautnya berbatas dengan negara lain, lokasi instalasi air milik PDAM, bendungan, waduk, embung, pembangkit, bank, gudang logistik, bangunan bertingkat mulai dibangun garasi untuk menampung peluncur rudal anti pesawat, dan peluncur roket, serta amunisi roket, rudal dan amunisi berbagai senjata, termasuk penglihatan malam, serta ransum juga persediaan minuman, dan alat kesehatan darurat
Saya ngga tahu kenapa TNI kalo beli Tank selalu dalam jumlah puluhan ngga pernah sampai ratusan. Tank ini kan diproduksi di PINDAD bukan impor dari negara lain.