Indonesia kirim ulang 100 insinyur ke Korea, pembayaran KF-21 masih ditunggu

KF-21Yonhap/Reuters

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Indonesia telah memulai proses untuk mengirim kembali 100 insinyur ke Korea Selatan dan melanjutkan partisipasinya dalam proyek jet tempur KF-21 (KF-X/IF-X).

Diberitakan oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan, sekira 32 insinyur Indonesia sedang menjalani prosedur administrasi, seperti aplikasi visa, untuk kembali ke kantor pusat Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon.

Pengiriman 32 insinyur ke Sacheon, lanjut DAPA, akan dilaksanakan pada akhir tahun setelah Jakarta memastikan dengan komitmennya terhadap proyek kerja sama dua negara ini pada awal 2021.

Meski demikian disebutkan, Indonesia masih belum melunasi kewajiban pembayaran sebesar 700 miliar won (605,8 juta USD) yang telah jatuh tempo.

Terkait masalah pembayaran yang tertunda, kedua negara akan melakukan putaran negosiasi.

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengadakan pembicaraan tingkat kerja sesegera mungkin dan menyimpulkan diskusi tentang masalah pembayaran,” kata Jung Kwang-sun, yang memimpin program KF-21 seperti Airspace Review kutip dari Defense World.

Diberitakan, pada 2020 lalu Indonesia telah menarik para insinyurnya dari KAI dengan alasan masalah terkait COVID-19.

Indonesia dan Korea Selatan melakukan kemitraan dalam pengembangan KF-X/IF-X yang kini menjadi KF-21.

Jakarta telah menyetujui untuk menanggung 20 persen dari total biaya pengembangan sebesar 8,8 triliun won (7,6 miliar USD).

KF-21AFP

KF-21 yang diberi nama Boramae dijadwalkan terbang perdana pada 2022.

Sebelumnya, prototipe pertama KF-21 Boramae telah diluncurkan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di fasilitas KAI pada 9 April 2021.

Peluncuran prototipe tersebut dihadiri oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto.

RNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *