AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Turki memobilisasi semua lini untuk mengatasi kebakaran hutan yang telah melanda kota-kota di bagian selatan negara itu. Semua bekerja bahu membahu untuk memadamkan api selama seminggu terakhir.
Dari petugas pemadam kebakaran hingga pesawat terbang dan helikopter dilibatkan. Bahkan kendaraan udara tak berawak (drone) buatan lokal telah diterjunkan untuk memerangi kebakaran tersebut.
Drone produksi dalam negeri tersebut adalah Bayraktar TB2 dan Aksungur, yang secara aktif mengambil bagian dalam upaya untuk memadamkan kebakaran hutan.
Drone digunakan untuk membantu mendeteksi, mencegah, serta mengawasi proses pemadaman kebakaran.
Melansir Daily Sabah (1/8), saat ini sembilan drone sedang dikerahkan oleh Kementerian Pertanian dan Kehutanan untuk membantu memadamkan api di Manavgat dan Marmaris, dua kota di mana kebakaran besar masih berlanjut.
Drone Bayraktar TB2 yang varian militernya populer dalam dalam perang Armenia-Azerbaijan ini, mampu terbang hingga ketinggian maksimum 8.000 m, beroperasi selama 24 jam, dan membawa muatan misi 150 kg.
Sementara Aksungur yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) dapat mengangkasa hingga ketinggian 12.000 m dan berdurasi 49 jam dengan muatan 750 kg.
Turki di awal tahun 2021 telah menggunakan satu set drone berteknologi tinggi yang dapat membuat model 3D dari lokasi bencana. Dioperasikan di wilayah barat laut negara itu.
Drone secara aktif digunakan untuk memantau hutan dari upaya sabotase dan potensi bahaya lain yang dapat menyebabkan kebakaran hutan.
RBS