AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kesalahan perawatan, walau tampaknya sepele, bisa menyebabkan kerusakan sistem yang fatal pada pesawat tempur generasi kelima.
Demikian pula yang terjadi pada F-22 Raptor hingga menyebabkan jet tempur siluman tersebut jatuh di Eglin Air Force Base, Florida dalam penerbangannya pada 15 Mei 2020.
Komando Tempur Udara (ACC) USAF mengatakan, dari hasil investigasi kecelakaan ditemukan fakta bahwa kesalahan perawatan telah terjadi usai pesawat F-22 dicuci.
Hal itu kemudian memengaruhi input kontrol pesawat dan menyebabkan Raptor jatuh.
Kerugian akibat kecelakaan tersebut ditaksir mencapai 201 juta dolar AS.
Seperti diberitakan oleh Air Force Magazine pada 30 Juli 2021, ACC telah merilis informasi terbatas mengenai penyebab jatuhnya F-22 Raptor.
ACC tidak membeberkan secara lengkap faktor-faktor penyebab dari kecelakaan tersebut karena berbagai sebab.
Laporan penyebab kecelakaan ini pertama kali diangkat oleh The Northwest Florida Daily News.
Disebutkan, rangkaian kecelakaan penerbangan dimulai ketika F-22 lepas landas.
Tak lama setelah itu pilot mengetahui adanya peringatan Sistem Kontrol Penerbangan, namun ia tetap memilih untuk melanjutkan proses lepas landas.
Setelah pesawat mengudara, pilot mulai merasakan kesulitan untuk mengendalikan pesawat hingga akhirnya menyatakan keadaan darurat.
Karena pesawat makin sulit dikendalikan, akhirnya pilot memutuskan untuk melontarkan diri menggunakan kursi pelontar.
Pilot dari Skadron Tempur ke-43, Wing Tempur ke-325 itu menderita luka ringan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.
F-35 juga jatuh di Eglin AFB
Kurang dari seminggu setelah kejadian itu, pada 19 Mei 2020 sebuah jet tempur F-35 Lightning II juga jatuh di Eglin AFB.
Dewan Investigasi Kecelakaan (AIB) menyatakan, kecelakaan F-35 disebabkan karena kecepatan pendaratan yang berlebihan yang diperburuk oleh masalah pada tampilan helm pilot.
RNS