AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setelah dilepas dari Dermaga Koarmada II Surabaya untuk melaksanakan pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) 2021 pada 26 Juli lalu, kapal latih TNI AL KRI Bima Suci tiba di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Kamis, 29 juli.
Kapal latih layar tiang tinggi buatan Spanyol ini membawa 88 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan ke-68.
Saat tiba di Labuan Bajo, para Taruna AAL melaksanakan aksi Parade Roll dengan menaiki tiang-tiang kapal.
Hal itu menarik perhatian masyarakat dan para pejabat yang menyambut kedatangan kapal.
Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Walyo bersama Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Letkol Laut (P) Khairul Anwar disambut oleh Ketua DPRD Kabupaten Mabar Matius Hamsi dan unsur-unsur pejabat setempat.
Penyambutan dilaksanakan dengan prosesi tradisi penyambutan adat Tuak Curu Manu Kapu dan pengalungan selendang. Semua kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
Di Labuan Bajo perwakilan Taruna AAL dijadwalkan melaksanakan kunjungan ke sejumlah instansi termasuk satuan TNI dan Polri.
Salah satu tujuan Pelayaran KJK adalah melaksanakan promosi langsung ke sejumnlah kota yang dikunjungi agar generasi muda setempat tertarik untuk bergabung menjadi prajurit TNI AL.
Cuci dek kapal pakai batok kelapa
Sejumlah kegiatan dilaksanakan oleh Taruna AAL selama pelayaran di KRI Bima Suci. Mulai dari praktik navigasi pelayaran hingga pengendalian kapal dan komunikasi dengan kapal lain.
Selain olahraga, para Taruna melaksanakan kegiatan belajar dan juga melaksanakan kegiatan kerohanian.
Ada juga kegiatan-kegiatan lain di kapal yang sekaligus bermanfaat dalam rangka kebersihan. Salah satunya adalah mencuci geladak kapal dengan menggunakan batok kelapa saat kapal bersandar di Labuan Bajo.
Seperti diketahui, geladak kapal latih KRI Bima Suci seperti juga kapal pendahulunya KRI Dewaruci menggunakan kayu.
Kegiatan pembersihan kapal dipimpin oleh Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Bima Suci Mayor Laut (P) Sugeng Hariyanto.
Pembersihan kapal, kata Sugeng seperti dikutip dari rilis Dispenal, merupakan salah satu bentuk kebersamaan dan tanggung jawab dari implementasi kedisiplinan prajurit dalam menumbuhkembangkan rasa kepedulian terhadap kebersihan dan kerapihan alutsista yang diawakinya.
Dijelaskan, pembersihan menggunakan batok kelapa agar serat geladak yang berbahan kayu jati tidak mudah rusak dan bisa tahan lama.
RNS