AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sedikit demi sedikit sosok Sukhoi ‘Checkmate’ mulai diungkap menjelang peluncurannya pada 20 Juli 2021 dan tinggal menunggu informasi resmi terkait spesifikasi dan kinerjanya.
Kehadiran jet ringan bermesin tunggal besutan Sukhoi dengan nomor 75 ini akan mendampingi sang kakak penempur siluman Su-57 Felon dari generasi ke-5.
Keberadaannya seperti halnya F-22 Raptor dan F-35 Lightning ll dari Amerika Serikat serta J-20 dan J-31 (F-31) dari China.
Seperti diketahui, setelah Uni Soviet runtuh pada Desember 1991, Rusia sebagai penerus utama tak lagi mengembangkan jet tempur mesin tunggal.
Meskipun sebelumnya sempat meluncurkan project 33 (MiG-33) di awal 1980-an yang akhirnya dihentikan pada 1986 karena tak memenuhi persyaratan Angkatan Udara Uni Soviet.
Tentu ada alasan kuat bagi Rusia untuk kembali membangun jet tempur ringan bermesin tunggal.
Salah satunya tak ada pengganti atau penerus sang legendaris MiG-21 yang banyak digunakan di dunia (60 negara lebih).
Pasar setianya tentulah masih ada dan terbuka lebar. Apalagi hanya sedikit pemasok/produsen penghasil jet ringan gen-5.
Mendapatkan jet F-35 (satu-satunya saat ini tersedia) bukanlah hal yang mudah, selain harga perunit dan biaya operasionalnya yang mahal.
Sementara produk lainnya seperti F-31 (bermesin ganda) masih dalam tahap pengembangan. Meskipun China telah menyatakan siap mengekspornya kelak.
Sukhoi Checkmate pun masih baru tahap peluncuran. Belum ada kabar kapan prototipe-nya akan mengudara pertama. Tentu masih panjang perjalanannya.
Namun jika kelak proyek ini berjalan lancar, kehadirannya bisa menjadi penerus tahta MiG-21 Fishbed yang legendaris.
Rangga Baswara Sawiyya