Sukhoi Checkmate, pesaing F-35 untuk negara-negara bukan sahabat AS

Checkmate

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kesan pertama terhadap tampilan jet tempur baru Rusia “Checkmate” buatan Sukhoi, United Aircraft Corporation, yang akan diluncurkan di hari pertama MAKS-2021, adalah bentuknya mirip F-35.

Kesan itu muncul dari sosok foto-foto “Checkmate” yang telah beredar mendahului hari peluncurannya di lapangan terbang Zhukovsky, tempat penyelenggaraan MAKS-2021.

Pesawat memang masih tertutup oleh kain selubung hitam. Namun demikian, garis-garis bentuk utuh Checkmate sudah dapat dibayangkan secara umum.

Demikian juga bila kita melihat foto yang menunjukkan bagian belakang pesawat. Tampak bahwa Checkmate hanya menggunakan satu mesin.

Pertanyaan timbul, kok Rusia membuat jet tempur mesin tunggal lagi? Hal yang tidak lazim setelah era MiG-21 di tahun 1960-an.

Ada alasan mendasar bagi Rusia untuk tidak membuat jet tempur mesin tunggal. Di era Perang Dingin Uni Soviet membutuhkan pesawat-pesawat dengan kemampuan super menghadapi para penyusup. Salah satunya adalah dengan menghadirkan jet-jet tempur bermesin ganda yang bertenaga besar.

Di kelas penempur berat, keunggulan ditambah lagi dengan kemampuan menjangkau jarak yang jauh. Yakni dengan kapasitas angkut bahan bakar yang banyak untuk meningkatkan radius tempur pesawat.

Wilayah negara Uni Soviet memang luas. Wajar bila pesawat yang dibuat pun dirancang untuk dapat berkeliaran hingga jarak yang jauh.

Namun kini, konsep mesin tunggal dalam penempur modern ini kembali dimunculkan oleh Rusia, penerus utama Uni Soviet.

Sukhoi CheckmateIvan Novikov-Dvisnky

Apakah pesawat ini dibuat untuk kepentingan militer Rusia?

Tampaknya bukan. Sebabm Rusia faktanya nyaris tidak membutuhkan pesawat tempur berawak yang baru.

Seperti diketahui, saat ini Rusia telah mengembangkan Su-57 dan sedang memproduksi permintaan untuk Angkatan Dirgantara mereka. Kemudian ada MiG-35 yang juga sedang dikembangkan terus kecanggihannya.

Di luar itu, Rusia juga masih memiliki stok jet tempur Su-27, Su-30, Su-34, dan Su-35 operasional.

Rusia juga mengembangkan UCAV siluman bermesin tunggal sebagai “loyal wingman” bagi Su-37 yaitu S-70 Okhotnik-B.

Pasar ekspor

Ada yang baik untuk kita cermati dalam video teaser “Checkmate” yang diunggah Rostec State Corporation, perusahaan induk dari UAC, di akun YouTube-nya. Checkmate sendiri dalam bahasa Indonesia berarti Sekakmat (sekak mati dalam permainan catur).

Di video dengan tagline “Turn the chessboard” yang diunggah pada 13 Juli alias satu minggu sebelum MAKS-2021 itu, Rostec menghadirkan sekilas jet tempur baru dengan para penerbang dari India, Uni Emirat Arab, Vietnam, dan Argentina.

Samuel Bendett, seorang ahli militer Rusia di Center for a New American Security di Washington, DC seperti dikutip Forbes mengatakan, Checkmate adalah pesawat tempur ekspor. Pesawat ini akan dijual dengan harga relatif murah dan akan ditawarkan kepada negara-negara yang tidak diberi izin untuk membeli F-35 oleh Amerika Serikat.

Dapat dikatakan, negara-negara yang dianggap bukan sobat AS atau diragukan kesetiannya oleh AS. Checkmate akan diekspor ke negara-negara sahabat Rusia.

“Sejumlah negara yang sudah bersahabat dengan ekspor militer Rusia dapat berbaris untuk jet tempur generasi berikutnya,” kata Bennett.

Ia menduga, untuk bisa bersaing dengan F-35, Checkmate harus mampu terbang hingga Mach 2, rasio dorong ke berat (TWR) lebih besar dari 1, dan mesin akan menampilkan vektor dorong untuk memastikan kemampuan manuver super dan lepas landas pendek.

Satu-satunya angka konkret yang dibocorkan perusahaan adalah berat jet: kurang dari 18.000 kg (39.700 pon).

Dikabarkan, mesin yang digunakan oleh pesawat tempur ini adalah Izdelye 30 yang awalnya dirancang sebagai mesin Su-57.

Daya dorongnya – 11.000 kgf (24.250 lbf) kering dan 18.000 kgf (39.700 lbf) dengan afterburner – berkorelasi sempurna dengan bobot yang diasumsikan.

Checkmate

Meski demikian, sangat mungkin Checkmate tidak akan mampu terbang supercruise seperti halnya TWR-nya secara signifikan kurang dibanding jet supercruise yang sudah ada.

Lalu, apakah Checkmate akan berhasil sebagai komoditas ekspor jet tempur Rusia ke pasar terbuka? Ini yang masih diragukan.

Beberapa hal dapat menjadi alasannya. F-35 telah menguasai pasar jet tempur generasi kelima yang diekspor oleh AS kepada negara-negara sahabat. Selain itu, Korea Selatan dengan KF-21 Boramae, juga tidak dapat dianggap sebelah mata karena pesawat ini pun menjanjikan.

Lalu, tentu saja ancaman CAATSA oleh Amerika Serikat akan menjadi salah satu pengganjal bagi negara-negara yang gamang untuk menghadapi sanksi dari Amerika Serikat.

Di kelas ini, jangan dilupakan juga bahwa China sedang mengembangkan FC-31, walau pengembangannya tak semulus J-20 yang telah beroperasi di PLAAF.

China mengembangkan FC-31 untuk versi ekspor selain J-31 untuk di dalam negeri yang juga akan dikembangkan untuk versi kapal induk.

Rusia mengklaim dirinya sebagai negara yang memiliki teknologi full-cycle untuk memproduksi pesawat canggih.

Hal itu dikatakan oleh UAC dalam sebuah pernyataannya.

“Rusia adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang memiliki teknologi full-cycle untuk memproduksi sistem pesawat canggih dan diakui sebagai trendsetter dalam pembuatan pesawat tempur. Kami yakin bahwa produk baru yang dikembangkan oleh spesialis UAC akan membangkitkan minat yang tulus baik di negara kami maupun di wilayah lain di dunia, termasuk di antara para pesaing kami di luar negeri,” tegas kantor pers UAC.

Checkmate FighterIvan Novikov-Dvisnky

Waktu jualah yang tentunya akan membuktikan, apakah Sekakmat akan sukses di pasaran atau tidak.

Satu hal yang masih kita tunggu di hari pertama MAKS-2021 adalah, apakah pesawat yang akan diperlihatkan kepada publik ini sudah dalam bentuk prototipe atau masih mock-up?

Hal itu akan ikut menentukan kapan Checkmate dapat mengudara dan target beroperasional nantinya.

Mari kita tunggu apa yang akan dijelaskan oleh UAC dan Rostec dalam peluncuran Sekakmat di MAKS-2021.

RNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *