AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet tempur Northrop F-5E/F Tiger II umumnya sudah banyak yang dipensiunkan. Namun demikian, sejumlah negara masih menggunakannya. Salah satunya adalah Angkatan Udara Brasil (FAB) dengan armada F-5M.
Belum lama ini, F-5M milik FAB melakukan latihan pertempuan udara jarak jauh, Beyond Visual Range (BVR).
Latihan melibatkan skadron tempur dari First Fighter Aviation Group (1st GAVCA – Senta a Púa), Grup Pertahanan Udara Pertama (GDA ke-1 – Jaguar), Skuadron Pertama Grup Penerbangan Keempat Belas (1st/14th GAV – Pampa), dan Skuadron Pertama Grup Penerbangan Keempat (GAV ke-1/4 – Pacau).
Kapten Penerbang Eduardo Felipe França Cavalcanti, Kepala Divisi Keselamatan Penerbangan FAB mengatakan, pertempuran dengan rudal di luar jangkauan visual memerlukan persiapan khusus dari pilot, karena aspek yang terkait dengan kompleksitas lingkungan operasional.
Teknologi ini memberikan peningkatan elemen kejutan dan keamanan yang lebih besar bagi pilot yang mampu beroperasi dari jarak yang lebih jauh, yang membuat serangan balik menjadi lebih sulit.
Sejak 1975
Bicara soal F-5M, armada ini berawal ketika pada Oktober 1974 Brasil memesan 6 F-5B dan 36 F-5E dari Northrop seharga total 72 juta dolar AS saat itu. Tiga pesawat pertama tiba pada 12 Maret 1975.
Pada tahun 1988, Brasil kembali mengakuisisi 22 F-5E dan empat F-5F. Bukan pesawat baru, namun pesawat ini merupakan pesawat bekas skadron “agresor” USAF.
Tahun 2001, Elbit Systems bekerja sama dengan Embraer melaksanakan program modernisasi F-5 FAB senilai 230 juta dolar AS.
Modernisasi dilakukan selama delapan tahun. Dalam program ini dilaksanakan modernisasi terhadap 46 F-5E/F yang kemudian kodenya berubah menjadi F-5EM/F-5FM.
Bagian-bagian yang mendapatkan peningkatan kapabilitas antara lain sistem peperangan elektronik baru, radar Grifo F, sistem pengisian bahan bakar udara ke udara, navigasi berbasis INS/GPS, dukungan senjata baru, sistem penargetan dan pertahanan diri, HOTAS, layar LCD, tampilan pada helmet (HMD), radar warning receiver (RWR), komunikasi terenkripsi, kompatibilitas kokpit untuk kacamata penglihatan malam, sistem pembangkit oksigen on-board (OBOGS), dan peningkatan komputer baru.
Kerucut hidung lebih besar
Dilihat dari tampilan eksternal, pesawat baru memiliki fitur hidung kerucut yang lebih besar untuk mengakomodasi peralatan radar yang lebih besar.
F-5EM pertama diserahkan pada 21 September 2005.
Selanjutnya pesawat dilengkapi dengan pod penargetan Rafael Litening III dan jamming pod Rafael Sky Shield.
Tahun 2009, Brasil kembali membeli 11 pesawat bekas F-5E/F dari Yordania. Pesawat buatan 1975- 1980 ini kembali dimodernisasi pada 2011.
Brasil juga melengkapi dengan satu simulator penerbangan F-5.
Rencananya FAB akan menggunakan armada F-5EM/FM atau biasa disebut F-5M hingga tahun 2030.
RNS
Cerdik.. Dg memanfaatkan ketangguhan struktur F-5 yg terkenal kokoh. Avionik di upgrade. Shg lbh mematikan walau dg biaya lbh ekonomis.
Sebuah opsi rasional bagi Brazil yang tidak memiliki masalah politik ketika memasang produk Israel di alutsistanya.