AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di TNI Angkatan Laut ada slogan, “Join The Navy To See The World”. Apakah benar, memang begitulah adanya. Sebab, sejak menjadi Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) pun para taruna calon-calon perwira TNI AL akan mendapat kesempatan untuk mengunjungi kota-kota di dunia melalui pelayaran Kartika Jala Krida (KJK).
KJK adalah Latihan Praktek (Lattek) navigasi pelayaran menggunakan kapal layar tiang tinggi.
Dengan kapal ini para Taruna AAL mempraktikkan bagaimana bernavigasi, mengendalikan kapal saat menghadapi ombak besar, badai, mengembangkan dan menggulung layar, berkomunikasi dengan kapal lain, dan beragam latihan lainnya.
Ketangkasan para Taruna AAL akan diuji dalam pelayaran selama beberapa bulan tersebut. Seperti filosofi angkatan laut, tidak akan ada pelaut yang tangguh bila tidak ditempa dengan ombak yang besar.
Lattek KJK dilaksanakan oleh AAL/TNI AL setiap tahunnya dengan menyinggahi kota-kota di dunia.
Memang, adakalanya pelayaran terpaksa hanya dilakukan di dalam negeri saja. Hal itu apabila situasinya benar-benar tidak mendukung.
Namun selebihnya, pelayaran selalu dilaksanakan ke luar negeri. Mengapa? Karena KJK juga menjadi sarana untuk melaksanakan kegiatan Diplomasi Maritim (maritime diplomacy) para Taruna AAL ke negara-negara lain. Para taruna dididik untuk menjadi pemimpin kelak di kemudian hari.
Sejak tahun 1953 dengan dimilikinya kapal layar tiang tinggi KRI Dewaruci, Lattek KJK dilaksanakan menggunakan kapal ini.
Namun sejak 2017, seiring dengan menuanya KRI Dewaruci, kapal kelas barquentine buatan Jerman itu perannya diganti menggunakan kapal baru buatan Spanyol yaitu KRI Bima Suci yang berukuran lebih besar.
Pelayaran 100 hari
Dengan KRI Bima Suci pula Lattek KJK tahun 2021 akan dilaksanakan ke luar negeri membawa membawa para Taruna AAL Tingkat II Angkatan ke-68.
Rute pelayaran yang akan ditempuh mulai dari Surabaya lalu ke Balikpapan (Indonesia) – Subic (Philipina) – Busan (Korea Selatan) – Nanao (Jepang) – Vladivostok (Russia) – Sasebo (Jepang) – Haipong (Vietnam) – Sihanoukville (Kamboja) – Laem Chabang (Thailand) – Batam (Indonesia) – Surabaya (Indonesia).
Pelayaran akan dilaksanakan selama 100 hari atau lebih dari tiga bulan.
Sebelum melaksanakan KJK tersebut, para taruna mendapatkan pembekalan pengetahuan Diplomasi Militer dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Acara digelar secara virtual di Auditorium Gedung Mandalika, Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya pada Sabtu, 3 Juli 2021.
Dalam acara ini para taruna diberikan kesempatan untuk bertanya seluas-luasnya mengenai diplomasi militer.
RNS