AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Progres pengembangan helikopter serang kelas berat Turki berjalan baik. Heli serang bernama ATAK 2 ini akan segera mendapatkan motor penggerak dari produsen mesin asal Ukraina, Motor Sich.
Kesepakatan kerja sama strategis ini telah ditandatangani di Ankara, Turki pada 29 Juni 2021 yang di wakili oleh pejabat Turkish Aerospace Industries (TAI) dan Motor Sich.
Menurut kontrak, Motor Sich akan memasok 14 mesin turboshaft. Dua unit mesin pertama akan dikirimkan pada September 2022 dan akan digunakan pada prototipe pertama ATAK 2. Sementara sisa mesin lainnya akan pada 2025.
Mengenai kisahnya, proyek pengembangannya ATAK 2 ditandatangani oleh SSB (Undersecretariat for Defence Industries) bersama TAI pada Februari 2019. Heli akan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Turki (TSK).
Mock-up skala penuh ATAK 2 dipamerkan pertama kali di hadapan publik dalam pameran pertahanan IDEF 2019 di Istanbul, Turki.
Untuk mempercepat sekaligus menekan biaya pengembangan, ATAK 2 banyak berbagi komponen dengan heli serang T129 dan heli serbaguna T625. Di antaranya adalah sistem transmisi, sistem rotor, dan perangkat pendaratan.
ATAK 2 merupakan heli serang garis depan yang lebih perkasa dari T219 (lisensi berdasar Leonardo A129). Heli memiliki bobot 11 ton dan dapat membawa muatan hingga 1.500 kg.
ATAK 2 dapat beroperasi pada segala kondisi geografis dan lingkungan yang keras, siang malam dalam cuaca ekstrem mulai dari suhu dingin -40 C hingga panas 50 C.
Sebagai heli serang modern, pada ATAK 2 akan dicangkokkan sistem pelacakan sasaran dan pencitraan target. Juga dilengkapi sistem peperangan elektronik, sistem navigasi, serta komunikasi yang canggih.
ATAK 2 dibekali persenjataan tetap berupa kanon kaliber 30 mm di bawah dagunya.
Sementara di tiap sayapnya kecilnya disediakan tiga gantungan untuk tabung roket 70 mm berpengendali, rudal anti tank, dan rudal anti pesawat.
Heli berawak dua ini memiliki kecepatan maksimum 318 km/jam dengan ketinggian terbang hingga 6.000 m.
Bila telah terwujud, ATAK 2 akan bersaing dengan helikopter serang kelas berat AH-64E dari Amerika Serikat, Mi-28 dari Rusia, dan WZ-10 dari China.
Melansir Daily Sabah, prototipe ATAK 2 akan menjalani penerbangan perdana pada 2023 sebagai hadiah dari TAI untuk peringatan 100 tahun berdirinya Republik Turki.
Rangga Baswara Sawiyya