AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly menandatangani kerja sama bidang pertahanan, Defence Cooperation Agreement (DCA) antara Republik Indonesia dan Perancis.
Penandatnaganan DCA dilaksanakan di Hôtel de Brienne, kantor Kementerian Pertahanan Prancis pada Senin, 28 Juni 2021.
DCA merupakan hasil dari pertemuan kedua menteri pada Januari 2020.
Setelah perundingan bersama panjang, di masa pandemi COVID-19 kedua menteri menyepakati teks DCA. Kerja sama ini memperkokoh kemitraan strategi kedua negara yang ditandatangani pada 2011 silam.
“DCA menjadi payung penting bagi kerja sama pertahanan yang komprehensif antara Indonesia dan Perancis ke depan yang saling menguntungkan di berbagai bidang yang menjadi kepentingan kedua negara,” ujar Menhan RI seperti disiarkan KBRI di Paris.
Ditambahkan, DCA memperluas cakupan kerja sama pertahanan Indonesia-Perancis.
Beberapa bidang kerja sama yang akan menjadi fokus antara lain adalah pendidikan dan pelatihan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemeliharaan perdamaian,pemberantasan terorisme, serta pengembangan dan penelitian industri pertahanan termasuk produksi bersama.
Selain itu, DCA juga memuat kerja sama terkait bantuan kemanusiaan dan penanganan bencana seperti pandemi COVID-19 yang hingga saat ini masih belum mereda.
Melalui penandatanganan DCA, kedua negara juga berpeluang memaksimalkan potensi dan keunggulan (competitive advantage) kekuatan masing-masing.
Misalnya, pengembangan keamanan siber dan kerja sama alutsista untuk memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista.
Adanya DCA diharapkan dapat meningkatkan interaksi kedua negara di bidang pertahanan sebagai salah satu sektor kerja sama utama dalam kesepakatan kemitraan strategis kedua negara.
“Saya mengharapkan DCA akan dapat meningkatkan komunikasi dan kerja sama tidak saja antara Kementerian Pertahanan, tetapi juga antara angkatan bersenjata kedua negara, seperti antara kedua angkatan udara dan darat khususnya di bidang pelatihan dan pendidikan,” tambah Prabowo.
Dalam pertemuan ini, kedua menteri saling bertukar pikiran atas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama, khususnya upaya untuk memperkuat kerja sama pertahanan.
Kedua menteri melihat banyak peluang kerja sama yang dapat segera dilakukan untuk dapat berkontribusi di kawasan, khususnya dalam mendukung implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) dan French Strategy in the Indo-Pacific.
Pada pertemuan tersebut, Menhan RI didampingi Dubes RI, Asisten Khusus Menhan RI, dan Atase Pertahanan RI.
RNS