AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Australia telah mengeluarkan request for tender (RFT) untuk pengiriman Compact Anti-Personnel Sniper Capability (CAPSC) bagi Angkatan Darat Australia.
Senapan runduk baru ini diharapkan dirancang dengan format yang kompak untuk memudahkan gerak penembak dilapangan dan memungkinkan keterlibatan terhadap target pada jarak dekat.
Lebih khusus lagi, penembak jitu kompak yang baru harus dilengkapi dengan peluru NATO 7.62 mm atau kartrid Winchester .308.
Penembak harus dapat merobohkan target hingga 1.000 meter dengan suara letusan yang rendah.
Tercatat bahwa sistem CAPSC harus berbasis pada subsistem Commercial Off The Shelf (COTS) atau Military Off The Shelf (MOTS) dengan tingkat kesiapan teknologi yang tinggi.
Tujuannya adalah agar CAPSC terintegrasi dengan Android Tactical Assault Kit (ATAK) atau Windows Tactical Assault Kit (Win TAK) dan memfasilitasi transfer informasi medan perang ke/dari operator.
Angkatan Darat Australia berencana untuk memesan sampel pertama dari penawar terpilih pada September tahun. Pengujian diharapkan selesai pada September 2022 dan senjata dapat dioperasionalkan pada November 2022.
Melansir Defense Brief, meskipun tidak disebutkan secara khusus, sistem CAPSC bisa menjadi pengganti senapan runduk SR-98 buatan Accuracy International yang diperoleh pada akhir 1990-an. Senapan tersebut berdaya jangkau efektif sekitar 800 meter.
Rangga Baswara Sawiyya