AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam Perang Dunia II, Uni Soviet adalah pionir bagi pilot-pilot wanita dalam menerbangkan pesawat tempur dan menjadi yang terhebat di udara.
Jerman menyebut wanita-wanita hebat Soviet itu dengan julukan Elang-elang Stalin (Stalin’s Falcons) atau para Penyihir Malam (Nigth Witches).
Lydia Vladimirovna Litvyak (1921-1943) atau akrab dipanggil Lilya, adalah contoh pilot pesawat tempur Angkatan Udara Soviet yang disegani dalam Perang Dunia II.
Sejarawan menyebut, Lilya dengan pesawat tempur kursi tunggal Yak-1 sedikitnya berhasil membukukan selusin kemenangan dalam pertarungan udara solo.
Dalam waktu dua tahun berkiprah, Lilya tercatat sebagai pilot pesawat tempur wanita pertama yang berhasil menembak jatuh pesawat musuh dan mendapatkan gelar fighter ace wanita pertama.
Banyak pesawat Jerman barhasil dijatuhkannya di udara.
Namun, nasib naas menimpanya saat ia berhasil ditembak jatuh di dekat Orel dalam Pertempuran Kursk saat dia melawan formasi pesawat Jerman.
Lebih 75 tahun berlalu, tidak banyak wanita Uni Soviet yang menjadi pilot pesawat tempur.
Tidak seperti Amerika Serikat maupun China, Rusia sebagai penerus Uni Soviet dapat dikatakan mengalami krisis pilot tempur wanita.
Pendidikan kembali digelar
Memasuki tahun 2020-an, Rusia kembali melakukan pendidikan bagi para taruna wanita untuk menjadi penerbang tempur.
Saat ini sejumlah taruna wanita telah menyelesaikan kursus keempat di Sekolah Tinggi Penerbangan Militer Krasnodar.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolai Pankov mengatakan, sejumlah kadet wanita akan segera bergabung dengan Angkatan Dirgantara Rusia untuk mengoperasikan pesawat tempur modern.
“Kami melatih semua wanita muda di Sekolah Tinggi Penerbangan Militer Krasnodar untuk penerbangan tempur,” ujarnya seperti dikutip TASS, pekan lalu.
Dijelaskan, sebagian besar dari para kadet wanita itu akan menerbangkan pesawat angkut. Akan tetapi sejumlah di antaranya akan menjadi pilot pesawat tempur dan pilot pesawat penyerang.
Para kadet wanita tersebut, lanjutnya, telah menyelesaikan kursus keempat di Sekolah Tinggi Penerbangan Militer Krasnodar.
Mereka berlatih menerbangkan jet L-39 untuk menguasai berbagai jenis pelatihan penerbangan termasuk manuver aerobatik dan kerja sama tim di udara.
Zaky V