Hubungan militer UEA-China meningkat, AS jadi cemas mau jual F-35

F-35AUSAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rencana penjualan 50 jet tempur siluman F-35A oleh Amerika Serikat kepada Uni Emirat Arab (UEA) kembali diselimuti kecemasan.

Pasalnya, hubungan militer UEA dengan China terendus kuat oleh Washington semakin meningkat.

Dengan makin eratnya hubungan militer kedua negara itu, dikhawatirkan UEA suatu saat akan memberikan rahasia teknologi F-35 yang menjadi benteng pertahanan AS kepada China.

Tidak hanya menjual F-35, AS juga berencana menjual 18 drone MQ-9 Reaper, ribuan amunisi, dan ratusan rudal kepada UEA dalam paket senilai 23 miliar dolar AS.

Persetujuan penjualan 50 F-35A dan alutsista lainnya kepada UEA digenjot oleh Presiden Donald Trump di masa akhir pemerintahannya akhir tahun lalu seiring telah terciptanya normalisasi hubungan UEA dengan Israel.

Namun rencana itu ditunda untuk ditinjau ulang oleh presiden terpilih Joe Biden pada awal pemerintahannya.

Hanya bertahan tiga bulan, pada April 2021 Presiden Joe Biden akhirnya memberikan restu penjualan F-35 dan persenjataan lainnya kepada UEA.

Keputusan ini didukung oleh Kongres AS walau ada dua anggota Senat AS dari partai Demokrat yang menentangnya.

Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Menendez (D-N.J.) dan dan Senator Dianne Feinstein (D-Calif.), mengingatkan Washington akan keamanan teknologi sensitif F-35 dan eksesnya terhadap keamanan Israel dari penjualan ke UEA tersebut.

F-35ADoD

Kedua senator itu memperkenalkan rancangan undang-undang untuk menghentikan penjualan jet tempur F-35 ke UEA dengan menyertakan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Ditegaskan, implikasi dari penjualan tersebut dapat membahayakan keamanan nasional AS, teknologi sensitif AS, dan masalah stabilitas di kawasan.

Keduanya juga mempertanyakan komitmen AS yang menjamin Israel tetap memiliki keunggulan kualitatif militernya di kawasan.

Sementara itu, mengutip pejabat yang dirahasiakan, Wall Street Journal pada hari Selasa (25/5) melaporkan bahwa Badan Intelijen Amerika telah memantau adanya penerbangan khusus pesawat Tentara Pembebasan Rakyat (militer China) yang mendarat di sebuah bandara di UEA.

Atas munculnya indikasi-indikasi meningkatnya hubungan militer UEA-China, AS kini dilaporkan sedang mematangkan ulang aturan-aturan yang akan membatasi UEA sehingga dijamin tidak akan membocorkan rahasia F-35 dan teknologi sensitif AS kepada negara-negara lain, khususnya China dalam hal ini.

Disebutkan pula, AS masih punya cukup waktu untuk memastikan hal itu, karena F-35 tidak akan dijual kepada UEA sebelum tahun 2027.

Rhandy F

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *