AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Uji coba pertarungan udara F-15EX melawan pesawat tempur Angkatan Udara AS (USAF) lainnya selama latihan perang Northern Edge di Alaska pada 3-14 Mei 2021 menunjukkan hasil beragam.
Dua F-15EX yang dikerahkan dalam latihan itu berhasil menembak jatuh beberapa pesawat musuh.
Akan tetapi, pesawat terbaru dengan julukan Eagle II tersebut juga beberapa kali berhasil ditembak jatuh oleh musuh.
USAF mengatakan, statistik kemenangan dan kekalahan secara keseluruhan dari latihan itu belum ditabulasikan.
Dua F-15EX diikutsertakan dalam latihan Norhern Edge hanya dua minggu setelah pesawat terakhir dikirimkan Boeing ke USAF.
Tujuannya, seperti diberitakan Air Force Magazine, adalah untuk melihat kemampuan pesawat tersebut.
Dalam pertempuran udara itu, jelas Letkol John O’Rear dari Skadron Uji dan Evaluasi ke-84, F-15EX diintegrasikan dengan pesawat-pesawat lain seperti F-15C, F-22, dan F-35.
“Kami menerbangkannya dengan dua pesawat F-15C, dua F-15E, dan dua F-15EX untuk mendukung integrasi penerbangan dengan F-22 dan F-35,” ujarnya.
Lalu, apakah penggunaan perangkat Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) pada F-15EX sangat membantu pesawat itu menangkal ancaman peperangan elektronik dari pesawat musuh?
“Kami masih mengumpulkan data tentang performa EPAWSS,” jawab O’Rear.
USAF Tetapi, tambahnya, hasil awal terlihat menjanjikan.
“Secara umum, ini terlihat seperti apa yang kami harapkan,” tegasnya.
Dalam latihan Northern Edge, sebanyak 50 pesawat Tim Merah dikerahkan untjuk melawan Tim Biru.
Sebelumnya diberitakan, latihan Northern Edge 2021 melibatkan 250 pesawat berbagai jenis dari empat angkatan dan melibatkan kurang lebih 15.000 personel.
Norhtern Edge disebut berbeda dengan latihan Red Flag.
Akan halnya F-15EX, pesawat ini memiliki kemampuan penuh untuk pertempuran udara ke udara dan pertempuran udara ke darat.
Namun dalam latihan dua tahunan kali ini, hanya pertempuran udara ke udara yang diujicobakan oleh F-15EX.
Tanto Eagle