AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan kedirgantaraan Korea Aerospace Industries (KAI) dilaporkan sedang menyelesaikan negosiasi dengan Thailand untuk dua pesawat T-50TH tambahan.
Thailand awalnya berencana memesan dua pesawat tambahan tahun 2020 lalu tetapi terpaksa menunda tanpa batas waktu karena pandemi COVID-19.
AU Thailand (Royal Thai Air Force) saat ini mengoperasikan 12 T-50TH dan telah melaksanakan program peningkatan (upgrade) armadanya pada Mei 2019.
Diluar Thailand, pesawat latih tempur T-50 telah digunakan oleh negara di Asia Tenggara lainnya. TNI AU mengakuisisi 16 unit (aktif 14) dan AU Filipina (PAF) mengoperaikan 12 jet.
Mengenai karakteristiknya, jet tempur yang dijuluki ‘Baby Falcon’ ini memiliki panjang badan 13,14 m, rentang sayap 9,45 m dan tinggi 4,94 m. Memiliki berat lepas landas maksimum 12.300 kg.
Penggeraknya sebuah mesin turbofan General Electric F404 yang dibangun di bawah lisensi oleh Samsung Techwin. Berdaya dorong 53,07 kN dan 78,7 kN dengan afterburner.
Untuk performanya, T-50 memiliki kecepatan maksimum 1.837 km/jam. Ketinggian terbang hingga 14.630 m dan jangkauan operasi sejauh 1.851 km.
Rangga Baswara Sawiyya
Apakah T-50 msh pake ‘darto’ alias radar moto? Sayang bnget klo pesawat ini cm di kasih pengendus seadanya. Klah sama milik Thailand dan Philipina. Padahal TNI pengguna pertama diluar Korea.