AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea melalui Korea Aerospace Industries (KAI) akan menginvestasikan dana sebesar KRW98,5 miliar (88 juta dolar AS/USD) untuk mengembangkan pabrik pintar baru jet tempur KF-21 Boramae.
Pabrik baru berbasis teknologi digital Revolusi Industri 4.0 tersebut akan mendukung produksi KF-21 dengan sistem yang canggih termasuk kecerdasan buatan sehingga proses pembuatan KF-21 bisa lebih cepat.
Pada tahap awal, pabrik pintar ini akan difokuskan pada pembuatan komponen dan struktur KF-21.
Pabrik ini, kata KAI seperti dikutip Janes, sebagian akan meniru model “pabrik A350” yang dibangun oleh KAI di Sacheon, Gyeongsang Selatan pada 2010 di mana KAI memproduksi komponen-komponen pesawat Airbus A350.
Dengan perangkat-perangkat canggih dan otomatis, pembuatan komponen struktur A350 dapat dihemat waktunya sebesar 66%.
KAI juga menekankan bila fasilitas baru ini akan mendukung upaya untuk meningkatkan daya saing KF-21 di pasar ekspor.
Peluncuran KF-21 telah dilaksanakan pada 9 April 2021 di Sacheon. Acara dihadiri oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mewakili Indonesia sebagai mitra proyek kerja sama tersebut.
Untuk diketahui, proyek KF-X dicetuskan pertama kali oleh Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung saat itu pada 2001.
Dihitung dari keinginan membuat KF-X hingga peluncuran KF-21, maka dibutuhkan rentang waktu 20 tahun.
Pengerjaan pertama komponen KF-X dimulai tahun 2015.
Presiden Moon mengatakan, KF-21 sebagai perwujudan pesawat tempur modern yang murah namun canggih.
Dari sisi tampilan luar, KF-21 lebih menyerupai F-22 walau disebut pesawat lebih sering disandingkan dengan F-35.
Perbedaan paling mencolok dibandingkan dengan F-35, karena KF-21 ditenagai oleh dua mesin. Sedangkan F-35 hanya menggunakan satu mesin.
RNS