AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Industri Dirgantara Turki (TAI) bersegera untuk membangun prototipe jet latih tempur dalam negeri Hürjet (Hurkus Jet, Hurkus berarti free bird) pada akhir 2021 ini.
Debut internasional Hurjet saat mockup-nya dihadirkan dalam pameran kedirgantaraan bergengsi Farnborough International Airshow bulan Juli 2018 di Hampshire, Inggris.
Mengutip Anadolu Agency (12/4), Manajer Program Pesawat Latih TAI, Tuncay Çopur mengatakan desain konseptual Hurjet selesai April 2018, sedangkan desain pendahuluan dan aktivitas desain kritis masing-masing tuntas pada Juli 2019 dan Februari 2021.
Ditargetkan pembangunan prototipe Hurjet akan selesai dalam kurun setahun, dilanjutkan uji terbang perdana pada Desember 2022. Bila proses uji dan sertifikasi berjalan lancar, Hurjet masuk jalur produksi antara 2025-2026.
TAl akan membangun dua varian Hurjet, pertama adalah versi latih lanjut (AJT) yang akan digunakan sebagai transisi pilot sebelum menerbangkan jet tempur generasi ke-5 seperti F-35 atau TFX yang sedang dikembangkan oleh TAI.
Varian kedua adalah versi tempur ringan serbaguna. Pesawat akan memiliki tujuh gantungan untuk membawa muatan senjata hingga 3.000 kg.
Berbagai senjata buatan lokal bisa dibopong seperti bom pintar MK-81 dan MK-82 buatan Teber, misil antitank L-UMTAS buatan Roketsan, dan sebuah rudal anti pesawat di ujung sayapnya.
Kokpit Hurjet mengadopsi layar tunggal besar multifunction integrated modular (OMIM). Di layar besar ini pilot dapat melihat tampilan video sensor, peta digital, dan fitur multi fungsi cerdas lainnya.

Untuk spesifikasinya, Hurjet memiliki panjang total 14 m, rentang sayap 9,5 m dan tinggi 4 m. Pemasok mesin Hurjet belum disebutkan, namun akan menggunakan tutbofan tunggal berdaya 85 kN.
Mengenal kinerjanya, Hurjet digambarkan memiliki kecepatan maksimum 1,4 mach, ketinggian terbang hingga 13.700 m dan jangkauan kisaran 2.592 km.
AU Turki sendiri berniat memboyong 70 unit Hurjet sebagai pengganti jet latih gaek T-38 Talon buatan Northrop, AS. Juga versi serang Hurjet sebagai pesawat CAS (close air support) yang perannya saat ini dilakukan oleh jet F-16.
Rangga Baswara Sawiyya