AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kebutuhan senjata yang tidak mematikan kini dipikirkan oleh militer Amerika Serikat. Senjata-senjata tersebut, seperti laser dan gelombang mikro, rencananya akan melengkapi drone. AS berpikiran, tidak semua target harus dilumpuhkan dengan senjata yang mematikan.
Tidak hanya pada drone udara, senjata-senjata tersebut rencananya juga akan digunakan pada kendaraan darat tak berawak dan kapal permukaan maupun bawah air. Beberapa persenjataan semacam ini sebenarnya telah digunakan pada beberapa wahana militer AS.
Munculnya drone-drone berukuran kecil memang tampak tak berbahaya, tetapi sesungguhnya membawa dampak yang besar apabila tidak ditanggulangi.
Drone selain digunakan untuk pengumpulan informasi dari udara, kini juga dapat digunakan untuk peran-peran lainnya.
Sementara itu, untuk kepentingan di dalam negeri drone dapat digunakan untuk mengusir kumpulan para demonstran dengan menggunakan senjata yang tidak mematikan. Sehingga, pasukan militer dapat menghindari penggunaan senjata mematikan agar tidak terjadi penembakan menggunakan senjata tajam terhadap kerumunan massa.
Seperti diberitakan Forbes, Pentagon saat ini sedang memeriksa beberapa senjata yang tidak mematikan untuk tugas-tugas seperti melumpuhkan orang atau kendaraan.
Pentagon menginginkan senjata berukuran kecil yang dapat dibawa menggunakan platform kecil, Ukurannya kurang lebih 1 meter kubik dan beratnya tidak lebih 45 kilogram.
Untuk mewujudkan senjata laser menjadi tantangan tersendiri karena senjata ini menyedot kebutuhan listrik yang besar. Selain itu, senjata laser juga menimbulkan panas pada wahana pembawa sehingga dibutuhkan sistem pendingin.
Saat ini proyek tersebut sedang digarap oleh Pentagon dan Angkatan Laut AS (US Navy).
Jika proyek ini berhasil, nantinya bukan hanya militer yang akan menggunakan senjata yang tidak mematikan ini. Potensi pengguna lainnya adalah Departemen Kehakiman, Departemen Keamanan Dalam Negeri, Bea Cukai, Keamanan Perbatasan, dan lainnya.
Suatu saat, drone-drone bersenjata tidak mematikan ini bisa saja dapat menggantikan peran petugas antihuru-hara.
Tanto Eagle