AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Suriah telah menerima puluhan jet tempur baru MiG-29 SMT dari Rusia tahun lalu. Pesawat ini disebut memiliki kemampuan tempur yang mumpuni, akurat dan berbahaya.
Analis militer mencatat, dengan datangnya puluhan MiG-29 SMT memperkuat Angkatan Udara Suriah, pesawat asing yang terdeteksi memasuki wilayah udara Suriah menurun jumlahnya.
Israel misalnya, telah menghentikan penerbangan helikopter dan jet tempurnya dari pertempuran di Dataran Tinggi Golan.
Seperti diberitakan Bulgarian Military, beberapa serangan terakhir Tel Aviv di Damaskus dilakukan oleh jet tempur F-16 Israel dari wilayah udara Lebanon.
Ada juga yang menyebut, saat ini AU Suriah memiliki salah satu penempur terbaik di Timur Tengah.
Pesawat yang dapat menandingi MiG-29 SMT hanyalah F-35 Israel yang kemampuannya melebihi F-35 Amerika.
Setelah memiliki MiG-29 SMT, muncul kabar baru lainnya kalau Suriah juga akan mengakuisisi MiG-35 yang merupakan varian puncak turunan MiG-29.
MiG-29SMT yang disebut sangat akurat dan berbahaya, dirancang pada akhir abad lalu. Prototipe pesawat ini terbang perdana pada 1998 dan mulai diproduksi sejak 2004.
Dua mesin RD-33 seri-3 melengkapi MiG-29 SMT dengan kekuatan satu mesinnya mencapai 8.300 kgf.
MiG-29 SMT dapat digeber hingga kecepatan maksimum 2.400 km/jam.
Dengan tiga tangki penuh pesawat tempur kelas medium ini dapat menjangkau jarak hingga 5.000 km. Sementara untuk ketinggian terbang maksimum mencapai 17,5 km (57.400 kaki).
MiG-29 SMT dipersenjatai dengan 14 rudal udara-ke-udara dengan formasi dua rudal jarak jauh, enam rudal jarak menengah, dan enam dengan jarak pendek.
Untuk peran serang darat, MiG-29 SMT dapat membawa empat bom berpemandu, delapan rudal udara ke darat, dua rudal antikapal, dua rudal antiradar, serta senapan mesin internal kaliber 30 mm.
Rhandy Foxbat