AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negeri telah memberikan persetujuan penjualan lima unit pesawat patroli P-8A Poseidon kepada pemerintah Jerman melalui skema Penjualan Militer Asing (FMS).
Hal ini telah diumumkan secara resmi di laman Defense Security Cooperation Agency (DSCA) yang berada di bawah naungan Departemen Pertahanan AS pada 12 Maret 2021. Langkah selanjutnya, DSCA akan memberikan notifikasi kepada Kongres AS untuk pengesahan.
DSCA menyebut, nilai taksiran penjualan lima pesawat P-8A berikut peralatan dan sistem pendukungnya kepada Jerman berkisar 1,77 miliar dolar AS.
Sebelumnya, pemerintah Jerman telah mengajukan pembelian 5 P-8A Poseidon berikut daftar kelengkapan lainnya seperti dirilis DSCA:
The Government of Germany has requested to buy five (5) P-8A Patrol Aircraft; nine (9) Multifunctional Distribution System Joint Tactical Radio Systems 5 (MIDS JTRS 5); and twelve (12) LN-251 with Embedded Global Positioning Systems (GPS)/Inertial Navigations Systems (EGls). Also included are commercial engines; Tactical Open Mission Software (TOMS); Electro-Optical (EO) and Infrared MX-20HD; AN/ AAQ-2(V) I Acoustic System; AN/APY-10 radar; ALQ-240 Electronic Support Measures; NexGen Missile Warning Sensors; AN/PRC-117G Manpack radios include MPE-S type II with SAASM 3.7; Global Positioning Systems (GPS) 524D Precise Positioning System (PPS) for APY-10 Radar; AN/ALQ-213 Electronic Counter Measures; AN/ALE-47 Counter Measures Dispensing Systems; AN/UPX IFF Interrogators; APX-123A(C) IFF Digital Transponders; KIV-78 IFF Mode 5 Cryptographic Appliques; CCM-701A Cryptographic Core Modules; KY-100M, KY-58, KYV-5 for HF-121C radios; AN/PYQ-10 V3 Simple Key Loaders (SKL) with KOV-21 Cryptographic Appliques; aircraft spares; spare engine; support equipment; operational support systems; training; training devices; maintenance trainer/classrooms; publications; software; engineering technical assistance (ETA); logistics technical assistance (LTA); Country Liaison Officer (CLO) support; Contractor Engineering Technical Services (CETS); repair and return (RoR); transportation; aircraft ferry; and other associated training and support; and other related elements of logistics and program support. The total estimated program cost is $1.77 billion.
Penjualan ini, tulis DSCA, akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat, yaitu dengan melengkapi kekuatan NATO untuk menjaga kestabilan politik dan ekonomi di Eropa.
Penjualan 5 P-8A kepada Jerman, lanjutnya, akan meningkatkan kapabilitas Jerman untuk menghadapi ancaman di masa depan melalui peningkatan kapabilitas operasi maritim negara-negara sekutu untuk 30 tahun ke depan.
Jerman saat ini mengoperasikan pesawat patroli maritim Lockheed P-3C Orion yang akan segera dipensiunkan karena pesawat tersebut sudah mencapai masa akhir penggunaannya.
Pembuatan pesawat P-8A akan dilaksanakan oleh Boeing Company di Seattle, Washington. Tidak disebutkan potensi ofset apa saja yang akan didapat Jerman dari persetujuan penjualan P-8A ini.
Tanto Eagle
daripada ngelirik Viper yg ga ditakuti AU China dan F 15 EX yg belum tentu direstui, mending boyong Poseidon 3-4 biji. dengan bekal nilai pembelian ini ajukan Waiver CAATSA ke paman Sam spy proyek Su 35 jalan lagi, karena kita tau yang Kemenhan inginkan Fighter yg berkinerja tinggi namun ramah di kantong, ya mbalik ke Su 35 lagi lah
note : paduan Rafale dan Su 35 cukup pas…pasang Rafale di Utara tuk njaga Natuna dan Su 35 pasang di Selatan
hehehe…cuma urun rembug dari rakyat