AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Layaknya negara di Asia Tenggara lainnya, Vietnam juga tertarik mengembangkan drone intai secara mandiri. Seperti produk dalam negeri VUA-SC-3G yang kini telah memperkuat Angkatan Pertahanan Perbatasan Vietnam (VBDF).
Drone VUA-SC-3G dibuat oleh Grup Industri dan Telekomunikasi Militer Viettel, Vietnam. Dirancang untuk aktivitas seperti pelacakan target di daerah terpencil, survei pemetaan dari atas, pemantauan lalu lintas, dan misi pencarian-penyelamatan.
Sebagai kepanjangan penglihatan, VUA-SC-3G dilengkapi dengan kamera pengintai optik (EO Sensor) dan kamera pencitraan termal (IR Sensor), yang mampu melakukan pengintaian siang dan malam serta transmisi resolusi tinggi berupa data gambar ke pusat komando.
Drone dengan desain klasik ini ditenagai mesin model pusher dan ekor model tiang gawang.
Kecepatan terbangnya antara 80-130 km/jam dengan ketinggian maksimum 3.000 m. Durasi terbangnya sekitar 3 jam dan jangkauan sekitar 50 km.
Diketahui, Viettel telah memasok VBDF sebanyak tiga unit VUA-SC-3G pada pertengahan 2019 silam.
Drone juga telah dilibatkan dalam sebuah latihan militer untuk mengetahui kinerja efektifnya.
Rangga Baswara Sawiyya