AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Keinginan Yunani yang ingin buru-buru membeli jet tempur F-35 Lightning II dari AS walaupun bekas pakai USAF, ternyata mendapatkan jawaban kurang menggembirakan.
Pasalnya, Washington mengatakan bahwa untuk bisa mendapatkan F-35, paling cepat Yunani harus menunggu lima tahun.
Yunani terlebih dahulu harus menyiapkan segala infrastruktur untuk digunakan oleh jet tempur siluman generasi kelima tersebut.
Dengan kata lain, walaupun AS mau melepas F-35A tertua ke Yunani dari stok penyimpanannya pun, tetap hal itu harus menunggu dulu selama setengah dekade.
Duta Besar AS untuk Yunani, Jeffrey Payat, mengatakan pada 4 Maret 2021, Athena harus membangun infrastruktur yang tepat untuk jet tempur F-35.
Sebelumnya, Yunani dengan kebutuhan mendesak telah mengajukan permohonan untuk bisa mendapatkan jet tempur F-35.
Selain itu, Yunani telah menandatangani kontrak pembelian 18 jet Rafale dari Perancis di mana 12 di antaranya bekas pakai Angkatan Udara Perancis dan enam unit lainnya merupakan pesawat baru yang akan dibuat oleh pabrik Dassault.
Akibat konflik dengan Turki, dalam setahun terakhir Yunani getol membeli sistem persenjataan, termasuk membeli kapal fregat dari AS.
Selain melakukan pembelian persenjataan dari AS dan Perancis, Yunani juga melakukan kerja sama militer dengan India.
Saat ini Angkatan Udara Yunani mengoperasikan 150-an jet tempur F-16 dari AS di mana 84 di antaranya ditingkatkan ke Block 72 (Viper). AU Yunani juga mengoperasikan 40 Mirage2000-5 yang dibelinya dari Perancis.
Yunani mengajukan pembelian F-35 setelah peseterunya Turki didepak dari Program F-35 dan telah kehilangan hak untuk memiliki pesawat tersebut.
Dalam menghadapi konflik dengan Turki, Yunani mendapat dukungan dari Perancis dan juga Mesir.
Tanto Eagle