AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven melakukan pertemuan puncak bilateral secara online untuk membahas kolaborasi industri pertahanan pada Jumat, 5 Maret 2021.
Dalam pertemuan itu salah satu yang dibahas adalah mengenai proposal jet tempur Saab Gripen yang diajukan Stockholm kepada New Delhi.
Sekretaris Kementerian Luar Negeri India Vikas Swarup usai dilangsungkannya pertemuan tersebut mengatakan kepada media, India menyadari adanya peluang nilai jual Saab, produsen Gripen, dalam kerja sama yang ditawarkannya..
Saab menawarkan Gripen sebagai pesawat tempur multifungsi yang mampu melakukan berbagai misi udara ke udara, udara ke permukaan, dan juga pengintaian menggunakan teknologi dan persenjataan yang canggih.
Sebagai industri pertahanan dan keamanan global, Saab telah lama mengincar pasar India untuk pesawat tempur Gripen-nya.
Saab pun kembali memberikan penawaran yang kuat pada beberapa kesempatan belakangan ini yang sepenuhnya selaras dengan kampanye ‘Make in India’ yang digaungkan India.
Saab siap melakukan kebijakan dilaksanakannya manufaktur dan pembuatan produk di India, baik untuk kebutuhan India maupun untuk ekspor ke negara lain.
“Kedua perdana menteri mencatat bahwa pertahanan adalah area penting dari kolaborasi jangka panjang antara India dan Swedia. Selain itu, kami menyadari minat Swedia terhadap pesawat Gripen yang diproduksi di India dan hal ini telah terulang kembali,” jelas Swarup seperti diberitakan The Economic Times.
18 Gripen dibuat di Swedia, 96 di India
Ditambahkan, Saab memberikan penawaran untuk 114 jet tempur multiguna di mana 18 unit pertama akan dibuat di Swedia, sementara 96 lainnya di India.
Saab menyatakan, seluruh penawaran mengenai jet tempur India akan disesuaikan dengan kebutuhan Angkatan Udara India. Hal ini telah dilakukan Saab untuk Swedia sendiri, Republik Ceko, Hongaria, Thailand, Afrika Selatan, maupun dengan Brasil yang sedang dilaksanakan.
Selain pesawat tempur, Saab juga menawarkan platform solusi pengawasan, peperangan elektronik, avionik, sistem senjata, sensor, aeronautika komersial, pelatihan, layanan, dan dukungan.
Saab menegaskan, tawaran terhadap India jauh melampaui pembangunan jalur perakitan pesawat, melainkan pembangunan kapasitas manufaktur pesawat tempur paling modern di dunia di India.
Apakah India tertarik dengan penawaran Saab yang didukung pemerintah Swedia? Kunci utamanya ada di India.
Roni Sontani
gak bakal gak, PHP MODE:ON
india uda py tejas sekelas griffin 😀
pengalaman lisensi india, sangat panjang.
ngapain lisensi pesawat tempur gen 3 dan 4, uda saatnya memiliki pesawat tempur ke gen 5> murni!