Dua jet tempur Su-30 Venezuela terobos wilayah udara Guyana

su-30mk2vIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dua jet tempur kelas berat Su-30MK2V milik Angkatan Udara Venezuela telah menerobos memasuki wilayah udara Guyana. Kedua pesawat terbang mengitari wilayah perbatasan bersama sebelum kembali ke pangkalannya.

Kementerian Luar Negeri Guyana mengatakan, dua jet tempur Sukhoi Su-30 Venezuela telah terbang di atas komunitas Eteringbang dan sebuah landasan udara terdekat dengan sangat rendah, yaitu 1.500 kaki pada Selasa, 2 Maret, sekira pukul 1:20 siang.

“Mereka berputar sekali sebelum terbang kembali ke Venezuela,” tambah pernyataan resmi yang dikeluarkan Guyana.

Namun demikian, Venezuela membantah klaim yang dikatakan pemerintah Guyana tersebut.

Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza melalui unggahan di twitter menyatakan, penerbangan Su-30 Venezuela merupakan operasi perbatasan rutin yang biasa dilakukan oleh angkatan bersenjata mereka dan mereka terbang di wilayah yang tidak melanggar kedaulatan udara.

Reuters melaporkan, insiden itu merupakan kejadian terbaru dari konflik perbatasan yang telah berlangsung lama antara Venezuela dan Amerika Selatan.

Venezuela mengatakan, sebagian besar Guyana timur merupakan wilayah Venezuela. Tetapi, hal itu ditolak oleh Guyana.

Konflik pun telah berkobar dalam beberapa tahun terakhir karena Guyana mulai mengembangkan cadangan minyak di dekat wilayah yang disengketakan.

Sebelumnya pada Januari lalu, sebuah kapal Angkatan Laut Venezuela telah menahan dua kapal Guyana yang sedang menangkap ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Guyana.

ZEE merupakan kawasan maritim di mana negara-negara memiliki hak khusus yang berkaitan dengan eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya lautnya.

Penawanan kapal Guyana dilakukan usai diberlakukannya zona strategis pengembangan fasad Atlantik oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro di wilayah yang diklaim sebagai ZEE oleh Guyana.

Pemerintah Guyana mengutuk tindakan agresi terbaru yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Venezuela sebagai sebuah agresi terhadap kedaulatan Guyana melalui udara di atas wilayahnya.

Roni Sont

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *