AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia sedang mengembangkan drone bawah air bernama “Sarma” (CAPMA) dengan kemampuan menyelam selama tiga bulan (90 hari) dan menjelajah jarak hingga 8.500 km.
Wakil Direktur Umum Almaz-Antey Alexander Vedrov mengatakan, prototipe Sarma dijadwalkan siap pada 2022, sementara untuk tenaga penggerak dan sistem peralatannya pada 2023.
Selanjutnya seri produksi Sarma dijadwalkan akan dimulai pada 2024.
Seperti Airspace Review kutip dari Interfax, sebagian fungsi dari drone bawah air Sarma adalah untuk mengangkut barang, melakukan tugas pengawasan, hingga penerangan di bawah es.
Modul yang akan dibangun untuk drone ini disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.
Drone Sarma dapat bekerja secara otonom. Drone ini dilengkapi mesin listrik berbasis elektrokimia, penyimpanan kriogenik, dan sistem pasokan reagen.
Perkiraan jarak jelajah Sarma hingga 8,5 ribu kilometer, otonominya hingga 90 hari, asalkan dilengkapi dengan pembangkit listrik berbasis generator elektrokimia dan penyimpanan kriogenik dan sistem pasokan bahan reaksi.
Igor Denisov, Wakil Direktur Jenderal Anggaran Penelitian Lanjutan mengatakan, proyek Sarma bertujuan menciptakan platform uji-demonstrasi kendaraan bawah air tak berawak otonomi tinggi.
Roni Sont