AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setelah mengirimkan NC212i pesanan Kementerian Pertahanan RI untuk Skadron Udara 4 (26/1), hari ini 29 Januari 2021 PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali melakukan ferry flight satu unit helikopter NAS332 C1+ Super Puma untuk Skadron Udara 6.
Pemberangkatan helikopter dilakukan dari depan hanggar Rotary Wing PTDl, Bandung yang dilepas langsung oleh Direktur Niaga PTDI Ade Yuyu Wahyuna didampingi oleh Komandan Skadron Udara 6 Akhmad Mauludin Mulyono.
Selanjutnya heli diterbangkan ke markasnya Skadron Udara 6 di Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Adapun penandatanganan kontrak pengadaan heli NAS332 C1+ ini telah dilaksanakan pada 12 April 2019 silam antara PTDI dengan Kementerian Pertahanan RI.
Mengenai spesifikasi dan kinerjanya, NAS332 C1+ diawaki tiga kru (pilot, kopilot, juru mudi udara) dan dapat membawa 18 personel pasukan.
Heli dapat mengudara selama 4 jam dan terbang dengan kecepatan maksimum 306 km/jam.
NAS332 C1+ tergolong heli canggih. Heli ini sudah mengadopsi glass cockpit, sensor optik AHRS (Attitude Heading and Reference System), dan FMS (Flight Management System) untuk mengatur rencana terbang (flight plan) jalur yang akan dilewati.
Lalu perangkat SAR direction finder untuk menangkap sinyal ELT (Emergency Locator Transmitter), NVG (Night Vision Google) untuk operasi terbang malam, radar cuaca, serta emergency floatation untuk melakukan pendaratan darurat di atas air.
Heli milik Skadron Udara 6 ini selanjutnya akan dibekali hoist di sisi pintu kanan untuk menarik/mengevakuasi korban serta sling untuk menggantung muatan sembari terbang dengan maksimum beban 4,5 ton.
Selain digunakan untuk melakukan operasi militer, heli NAS332 C1+ bisa diandalkan untuk menjalankan misi damai kemanusiaan seperti menangani bantuan kedaerah terdampak bencana di seluruh wilayah Tanah Air.
Rangga Baswawa Sawiyya