AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintahan baru Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, telah memberikan izin kepada Boeing untuk menawarkan jet tempur F-15EX kepada Angkatan Udara India.
Dalam kompetisi pengadaan jet tempur di India, Boeing akan bersaing dengan Dassault Rafale dari Perancis, Sukhoi Su-35 Super Flanker dari Rusia, Eurofighter Typhoon dari konsorsium Eropa, Saab Gripen E/F dari Swedia, atau F/A-18E/F Super Hornet yang juga dari Boeing.
New Delhi berencana menyeleksi jet tempur terbaik dalam program pengadaan 114 pesawat baru untuk menggantikan armada tempur udara lama buatan Soviet.
Direktur program pesawat tempur India di Boeing Defense, Space & Security, Ankur Kanaglekar seperti diberitakan Reuters mengatakan, diskusi tentang F-15EX telah dilaksanakan oleh New Delhi dan Washington.
“Sekarang setelah kami memiliki lisensi komersial, ini memungkinkan kami untuk berbicara langsung dengan Angkatan Udara India tentang kemampuan pesawat tempur ini. Kami mulai melakukan ini dengan cara kecil,” ujarnya.
Ditambahkan, penawaran kepada India akan dilakukan Boeing secara lebih intensif dalam pameran Aero India pada 3-5 Februari 2021 di Bengaluru.
Sebelum ini, India dan Amerika Serikat telah membangun hubungan pertahanan yang erat. Kementerian Pertahanan India telah membelanjakan lebih dari 20 miliar USD untuk persenjataan buatan AS selama 15 tahun terakhir.
Selain Boeing, Lockheed Martin telah menawarkan paket pesawat tempur F-21 kepada Angkatan Udara India.
F-21 merupakan varian F-16 Viper yang akan dibuat secara khusus untuk India. Nilai bisnis yang ditawarkan mencapai 18 miliar USD.
Roni Sont