AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Uji negara pertama torpedo listrik Rusia yang dikembangkan oleh Tactical Missile Armament Concern telah selesai dilaksanakan.
Rusia mengklaim, torpedo baru ini lebih unggul dari torpedo serupa yang dikembangkan pihak Barat.
“Keunggulannya terletak dalam hal kesunyian, jangkauan aksi, deteksi target, maupun kedalaman penyelamannya,” kata Kepala Perusahaan Boris Obnosov.
Rossiyskaya Gazeta (27/1) menuliskan, sebelumnya di era Uni Soviet torpedo jenis ini telah dikembangkan namun dengan karakteristik yang lebih rendah.
Era 1980-an Angkatan Laut Uni Soviet menggunakan torpedo elektrik swakendali umum, USET-80. Torpedo kelas berat ini mampu menjangkau jarak 25 km dengan kecepatan 40 knot.
USET-80 merupakan torpedo yang mahal pada zamannya.
Pada 2008 diketahui, harga satu unit torpedo USET-80 adalah 30 juta rubel (5,59 miliar rupiah). Satu torpedo ini mengandung 34 kg perak.
Di pameran angkatan laut St.Petersburg tahun 2019, KTRV mempersembahkan torpedo listrik TE-2 kaliber 533 mm dengan kendali kabel dan sistem pelacak.
Tidak seperti torpedo gas-uap, torpedo listrik benar-benar tidak bersuara. Torpedo jenis ini digunakan untuk penghancuran kapal permukaan maupun kapal selam secara senyap.
“Menghadapi torpedo listrik, kapal selam musuh pada umumnya tidak punya waktu untuk melakukan manuver defensif,” kata Alexander Mozgovoy, spesialis angkatan laut dari majalah National Defense.
Roni Sont