AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jalan panjang dan berliku ditempuh oleh China untuk memiliki kapal induk bagi Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA Navy). Niat kuat ini telah diupayakan sejak akhir 1970-an.
Baru pada 1985 PLA Navy mulai mendapatkan kapal induk bekas dari AL Australia yakni HMAS Melbourne. Kapal ini tak aktif, hanya untuk dipelajari.
Selanjutnya pada 1998, kapal induk kedua diperoleh China. Kali ini dengan membeli kapal induk bekas AL Ukraina, Varyag tahun 1998 dan mulai dikirim 2002.
Kapal kemudian dibangun kembali oleh Dalian Shipbuilding Industry hingga tuntas 2011. Selanjutnya kapal yang bernama Liaoning (Type 001) ini resmi dioperasikan PLA Navy 25 September 2012.
Liaoning dapat membawa total 40 pesawat termasuk helikopter. Terdiri dari 26 jet tempur multiperan Shenyang J-15, lalu 6 helikopter Changhe Z-18F, 6 Changhe Z-18J dan 2 Harbin Z-9.
Kapal induk kedua yang dibangun China adalah Shandong yang merupakan duplikasi dari Liaoning. Semula dikenal sebagai Type 001A dalam masa pengembangannya. Kemudian bersalin nama menjadi Type 002 sejak resmi berdinas pada 17 Desember 2019.
Sukses membangun Type 001/002 membuat China makin percaya diri. Proyek kapal induk ketiga ini semula disamarkan dengan nama Type 002. Namun kini dikenal sebagai Type 003 setelah kode Type 002 digunakan oleh Shandong (sebelumnya Type 001A).
Type 003 sendiri masih dalam tahap penyelesaian pembangunannya oleh Jiangnan Shipyard. Ditargetkan baru operasional tahun 2022-2023.
Telah menggunakan CATOBAR
Perbedaan utama Type 003 dibandingkan dua pendahulunya yakni telah mengadopsi sistem peluncuran pesawat dengan ketapel elektromagnetik atau populer dengan istilah CATOBAR (catapult-assisted take off but arrested recovery). Sementara Type 001/002 dengan sistem STOBAR (short take off barrier arrested recovery).
Jenis dan komposisi pesawat yang dibawa oleh Type 003 serupa dengan Type 001/002. Masih mengandalkan jet tempur Shenyang J-15 dan diperkirakan mulai mendapatkan pesawat AWACS berbasis kapal induk Xian KJ-600.
Ambisi terbesar PLA Navy selanjutnya adalah dapat mengoperasikan kapal induk bertenaga nuklir yang akan diwujudkan pada Type 004. Proyek ini diharapkan akan selesai pada akhir 2020 atau awal 2030-an dan empat unit direncanakan akan dibuat.
Kapal induk Type 004 akan berdimensi lebih besar dibandingkan para pendahulunya. Jumlah pesawat yang diangkut digadang mencapai dua kali lipatnya antara 70-100 terdiri dari campuran jet tempur, AWACS, helikopter dan drone.
Baca Juga: Kawanan J-15 Flying Shark mulai berlatih di kapal induk Shandong
Untuk jet tempur selain J-15, kemungkinan juga ajan diisi oleh versi kapal induk jet siluman generasi 5 Shenyang J-31. Lalu jet tempur tanpa awak (UCAV), pesawat peringatan dini KJ-600 dan heli anti kapal selam Harbin Z-20.
Kehadiran sederet kapal induk China ini tentu menjadi daya gentar yang sangat tinggi. Dimana kekuatan armada kapal induk PLA Navy akan menjadi yang terkuat nomor dua setelah AL Amerika dan lebih kuat dibandingkan AL Rusia.
Rangga Baswara Sawiyya