AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Australia telah memilih helikopter serang AH-64E Apache Guardian buatan Boeing sebagai pengganti armada heli ARH (Armed Reconnaissance Helicopter) Tiger buatan Eurocopter (Airbus Helicopters). Heli ini menyingkirkan AH-1Z Viper buatan Bell.
Akuisisi 29 unit AH-64E senilai 4,5 miliar dolar Australia (3,46 miliar USD) akan segera ditandatangani dalam program LAND 4503 ARH untuk Angkatan Darat Australia.
Dijadwalkan, armada Guardian akan diterima mulai tahun 2025. Seluruh heli ini direncananakan mencapai kemampuan operasional penuhnya pada 2029.
AH-64E pesanan Australia akan dilengkapi dengan sensor terbaru, perangkat komunikasi, dan kemampuan serangan serta tingkat ketahanan yang lebih tinggi.
Helikopter serang Apache Guardian diklaim Boeing sebagai heli serang tercanggih di dunia saat ini.
Heli ini tidak lain adalah AH-64D yang telah ditingkatkan ke Block III. Heli ini memiliki konektivitas digital yang telah ditingkatkan, Sistem Distribusi Informasi Taktis Bersama (JTDS), mesin turboshaft T700-GE-701D yang lebih bertenaga, serta kemampuan untuk mengontrol wahana tanpa awak.
Beragam persenjataan dapat dibawa, antara lain rudal udara ke darat (AGM) Hellfire II, pod roket berpemandu Advanced Precision Kill Weapon Systems (APKWS) II, roket Hydra 2,75 inci, dan rudal udara ke udara FIM-92 Stinger (AAM).
Baca juga: Apache Guardian dan Viper Berebut Tempat untuk Gantikan Heli Tiger ARH di AD Australia
Perangkat radar juga dipasang di hidung heli untuk akuisisi target dan sistem penglihatan malam hari. Selain itu AH-64E dilengkapi radar kontrol penembakan gelombang milimeter AN/APG-78 Longbow yang ditempatkan pada kubah di atas rotor utama.
Prototipe pertama heli AH-64 Apache terbang perdana pada 30 September 1975. Heli ini mulai digunakan pada 1986.
Hingga saat ini Boeing telah berhasil mengirimkan 2.400 unit heli keluarga AH-64 Apache berbagai varian dengan pengguna utama Angkatan Darat AS (US Army).
Roni Sont