AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Persiapan memiliki jet tempur Rafale dan F-35, Yunani akan mengirimkan pilot-pilot mudanya untuk berlatih di Israel. Hubungan kedua negara dibangun lebih erat melalui kerja sama militer, pelatihan, dan akuisisi sistem persenjataan.
Yunani juga akan mendapatkan drone Heron buatan Israel Aerospace Industries (IAI) yang disewa untuk misi maritim.
Sementara jet-jet tempur Israel mendapat kesempatan latihan menguji sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia yang dimiliki Yunani sebagai sebuah persiapan misi potensial apabila harus berperang melawan Iran maupun Suriah.
Di awal tahun ini, Yunani dan Israel telah menandatangani kesepakatan militer senilai 1,68 miliar USD yang sekaligus menjadi kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan oleh kedua negara.
Angkatan Udara Yunani (Hellenic Air Force/HAF) akan memperoleh 10 jet latih M-346 buatan Leonardo (Italia) dan Elbit Systems dari Israel akan mendirikan sekolah penerbangan serta melaksanakan pemeliharaan pesawat tersebut.
Di sekolah penerbangan tersebut, pilot-pilot muda HAF akan dilatih bersama dengan pilot-pilot AU Israel menggunakan M-346 yang di Israel diberi nama Lavi.
Israel juga akan menyediakan simulator, pelatihan, dan dukungan logistik dalam kontrak selama 20 tahun tersebut.
Baca Juga: Azerbaijan kepincut jet latih M-346 Master, 10-15 unit akan dibeli
Sekolah penerbangan yang akan digunakan oleh AU Yunani, akan berbasis di Akademi Penerbangan Israel di kota Kalamata. Israel sebelum ini telah menggunakan 30 M-346 yang diakui sangat andal. Sementara M-346 yang dibeli Yunani akan menggantikan peran jet latih T-2 Buckeye buatan North American, AS.
Selain M-346, pesawat latih turboprop T-6 Texan II milik HAF juga akan di-upgrade oleh Elbit Systems dan merupakan bagian dari kontrak ini.
Roni Sont