AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Hasil gemilang latihan tempur udara bersama yang telah dilaksanakan oleh China dan Pakistan beberapa hari lalu, memberikan peluang bagi Pakistan untuk membuka opsi bagi pembelian jet tempur J-11B maupun J-10C dari China.
Kedua jet tempur buatan dalam negeri Tiongkok yang telah dilengkapi dengan radar AESA (active electronically scanned array) itu dinilai dapat mengimbangi keberadaan jet-jet tempur Su-30MKI dan juga Rafale milik AU India (IAF).
Rafale merupakan armada baru IAF di mana New Delhi telah mengakuisisi 36 unit jet tempur omnirole ini dari Perancis dan 11 di antaranya telah tiba.
Sejumlah media menyebut, latihan tempur udara China-Pakistan bertajuk Shaheen-IX ini memberikan keuntungan yang banyak bagi kedua belah pihak, khususnya bagi Pakistan yang dapat menyimulasikan J-11B sebagai Su-30MKI.
Sementara J-10C, walau bermesin tunggal, dengan segala kelebihannya dapat disimulasikan sebagai Rafale punya IAF.
Tidak menutup kemungkinan, Pakistan akan membuka opsi untuk pembelian J-11B maupun J-10C. Sejauh ini, Pakistan Air Force (PAF) telah mengoperasikan lebih dari 100 unit JF-17 yang dibuat bersama oleh industri kedirgantaraan China dan Pakistan.
Televisi Pusat China melaporkan, latihan udara China-Pakistan telah berlangsung sukses.
Baca Juga: Pakistan latihan tempur udara dengan JF-17 jelang India terima Rafale
Dalam latihan ini, Kepala Staf PAF Marsekal Mujahid Anwar Khan menyempatkan diri ikut mencoba terbang dengan pesawat tempur J-11B.
Selain mengerahkan pesawat tempur, Shaheen-IX yang dilaksanakan selama 20 hari ini juga melibatkan pesawat peringatan dini KJ-500 dan pesawat serang elektronik Y-8.
Sementara Pakistan, menurunkan JF-17 dan Mirage III.
Roni Sont