AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Aviation Industry Corporation of China (AVIC) yang berbasis di Chengdu, China pada akhir tahun lalu telah mengirimkan drone Wing Loong II ke-50. Tidak disebutkan, kepada siapa drone itu diserahkan.
Wing Loong II merupakan drone jenis MALE (medium-altitude, long-endurance) yang dipersenjatai (UCAV).
AVIC mulai mengekspor seri Wing Loong buatan dalam negeri pada 2010. Sejumlah varian telah dihasilkan seperti Wing Loong I, Wing Loong I-D, dan Wing Loong II.
Sebelumnya, sebanyak 100 unit drone Wing Loong telah diekspor hingga akhir 2018.
Baca Juga: Laku di Pasaran, China Telah Serahkan 100 Drone Tempur Wing Loong kepada Pemesan
Wing Loong II merupakan versi perbaikan dari Wing Loong 1. AVIC meluncurkan konsep Wing Loong II pada Aviation Expo China di Beijing, September 2015.
Selanjutnya prototipe Wing Loong II ditampilkan untuk pertama kalinya ke hadapan publik dalam pameran Airshow China di Zhuhai tahun 2016.
Setahun berikutnya, drone ini diboyong ke Eropa untuk ditampilkan dalam Paris Air Show 2017.
Dibandingkan Wing Loong I, seri Wing Loong II memiliki teknologi yang lebih maju dan bentuk yang lebih aerodinamis.
Terbang perdana pada Maret 2017
Wing Loong II terbang perdana pada Maret 2017 di barat laut China selama 31 menit.
Drone dengan muatan eksternal maksimum seberat 480 kg ini biasa digunakan untuk misi pengawasan, pengintaian, dan serangan udara.
Muatan senjata terdiri dari 12 bom maupun rudal. Mulai dari bom FT-9/50, bom GB3 250 kg berpemandu laser, hingga rudal TL-10.
Wing Loong II mampu bertahan di udara selama 32 jam dan terbang hingga ketinggian 32.400 kaki. Kecepatan terbang maksimum berada di angka 370 km/jam.
Pesawat tanpa awak dengan panjang 11 m, rentang sayap 20,5 m, dan tinggi 4,1 m ini memiliki bobot lepas landas maksimum 4.200 kg.
Roni Sont
Ucav ini pernah di tembak jatuh oleh senjata laser milik Turki. Wingloong milik UEA ditebak jatuh senjata laser Turki dlm konflik suriah.