AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebelum menggunakan basis General Dynamics F-16 sebagai basis jet tempur dalam program FS-X (Fighter Support Experimental), Mitsubishi telah memiliki desainnya sendiri dengan kode SX-3.
Desainnya menggunakan sayap delta dan sayap bebek (canard) serta mengadopsi sirip ekor tegak ganda. Dibekali dua mesin turbojet sebagai penggeraknya.
Namun desain SX-3 akhirnya tak pernah terwujud atas tekanan politik AS, yang akhirnya berhasil memaksa Jepang untuk menggunakan basis jet tempur buatan AS.
Selanjutnya FS-X resmi menggunakan basis desain F-16 versi ‘Agile Falcon’. Memiliki sayap utama lebih luas 25 persen dan ditambahkan canard di bagian depan intake-nya, untuk menambah kelincahannya, meski akhirnya dihilangkan dalam proses pembuatan prototipenya.
Program pengembangan FS-X sendiri akhirnya tuntas pada awal 2000 dan resmi berdinas untuk AU Jepang (JASDF) sebagai jet tempur berkode F-2.
Rangga Baswara Sawiyya