AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Turki telah memutuskan untuk meninggalkan torpedo buatan Amerika Serikat dan berencana mengembangkan torpedo ringan Orka buatan dalam negeri.
Hal itu sebagai tanggapan atas sanksi militer yang dijatuhkan Washington terhadap Ankara akibat pembelian sistem pertahanan udara S-400 Triumf dari Rusia.
Sebelumnya, Turki juga telah dikeluarkan dari Program F-35 oleh AS.
Kepala Presidensi Industri Pertahanan Turki, Ismail Demir, yang dikenakan sanksi secara pribadi oleh Washington mengatakan, Ankara akan menolak untuk memperoleh dan menggunakan torpedo buatan Amerika di Angkatan Laut Turki.
Torpedo Orka dibuat oleh Roketsan
Secara bertahap AL Turki akan beralih menggunakan torpedo yang diproduksi industri dalam negeri.
Ke depan, torpedo Orka juga akan dikembangkan menjadi persenjataan yang dapat dibawa oleh pesawat patroli militer selain kapal perang.
Seperti dilaporkan oleh Daily Sabah pada Minggu (27/12), Ismail Demir mengumumkan peluncuran Proyek Pengembangan Torpedo Ringan (LWT) 324 mm untuk memenuhi kebutuhan AL Turki.
Baca Juga: ATR 72-600 TMPA, pesawat patroli maritim terbaru AL Turki
Pengembangan torpedo LWT dengan nama “Proyek Orka” ini dirancang dan diproduksi oleh kontraktor pertahanan Roketsan dengan Aselsan sebagai sub-kontraktornya.
“Kami gembira dengan proyek baru di hari-hari terakhir tahun 2020,” kata Demir mengumumkan di akun twitternya.
Proyek ini, jelasnya, akan menghilangkan ketergantungan eksternal Turki pada torpedo ringan MK46 buatan AS.
Roni Sontani