AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Satu skadron jet tempur siluman F-35A Lightning II Angkatan Udara Australia (RAAF) telah mencapai status siap operasi untuk ditugaskan ke medan laga.
Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds menyebut, pihaknya telah menguji secara ketat armada pesawat buatan Lockheed Martin ini sebelum memberikannya status Kemampuan Operasional Awal (IOC).
Tahun 2023 dijadwalkan RAAF akan siap dengan 72 F-35A. Pengadaan pesawat tempur generasi kelima ini merupakan bagian dari program AIR 6000 Phase 2A/B senilai 17 miliar dolar AS.
F-35A dibeli untuk menggantikan armada F/A-18A/B Hornet yang telah digunakan RAAF sejak 1985 dan kini sudah dipensiunkan.
Jet tempur Lightning II akan digunakan oleh RAAF minimal hingga 30 tahun ke depan. Seluruh pesawat akan ditempatkan di RAAF Base Williamtown dan RAAF Base Tindal.
RAAF saat ini telah menerima 30 unit F-35A. Pesawat F-35A pertama diterima RAAF pada Desember 2018.
“Angkatan Pertahanan Australia sekarang memiliki satu skadron F-35A yang siap untuk melakukan serangan berteknologi maju dan peran tempur udara. Dua skuadron lain didedikasikan untuk memberikan pelatihan kelas dunia di sini di Australia,” kata Menteri Reynolds seperti diberitakan Australian Aviation.
Baca Juga: RAAF sudah menerima 30 F-35A dari 72 unit yang dibeli dari AS
Kemampuan Operasional Awal secara teknis dicapai ketika satu atau lebih subset dari kemampuan dapat digunakan pada operasi.
Status ini diberikan setelah dilaksanakan evaluasi terhadap para personel, pelatihan, sistem utama, persediaan, fasilitas dan area pelatihan, logistik, dukungan, komando dan manajemen yang dibutuhkan untuk memberikan subset dari kemampuan yang dibutuhkan, dan lainnya.
Roni Sontani