AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Amerika Serikat di Irak meningkatkan kewaspadaan dan patroli sebagai antisipasi terjadinya potensi serangan dari Iran terhadap para personel militernya di kawasan Timur Tengah.
Pejabat Pentagon menyatakan, pergerakan milisi yang didukung oleh Iran diidentifikasi meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Hal ini mendekati awal tahun baru 2021 di mana hampir setahun lalu, yaitu pada 3 Januari 2020 Komandan Pasukan Quds Iran Jenderal Qasem Soleimani tewas oleh serangan udara AS di Bagdad.
Rincian mengenai indikasi adanya persiapan serangan oleh milisi tidak dijelaskan kepada media sehubungan dengan data intelijen yang sensitif.
Sebelumnya pada minggu lalu, Pentagon telah memerintahkan dua pembom B-52 milik USAF terbang dari pangkalan mereka di Barksdale, Los Angeles ke Timur Tengah untuk “mencegah agresi” di wilayah tersebut.
Baca Juga: AU Irak Sudah Terima 36 F-16IQ Fighting Falcon dari Amerika Serikat
USAF juga mengirim pesawat tanker KC-135R dan KC-10A, pesawat intelijen sinyal (SIGINT) RC-135W Rivet Joint, dan pesawat sistem peringatan dan kontrol udara (AWACS) E-3B Sentry.
Untuk matra laut, Pentagon juga telah memerintahkan pengiriman kapal induk USS Nimitz ke kawasan ke Timur Tengah serta mengirim skadron jet tempur tambahan dari Eropa.
Roni Sontani