AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setelah sukses di pasaran dengan drone intai serang CH-3 dan CH-4, CASC (China Academy of Aerospace Aerodynamics) kembali merilis drone yang lebih besar yang dinamai CH-5.
Drone ini pertama kali diperkenalkan kepada publik pada 2017.
Keluarga terbaru drone seri Rainbow (Cai Hong/CH) ini memiliki panjang 11 m, rentang sayap 21 meter, muatan 1.000 kg, dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) lebih dari 3 ton.
Drone dibekali sebuah mesin turboprop WJ-9 berdaya 680 Hp. Mampu terbang hingga ketinggian 9.000 m dengan kecepatan jelajah 300 km/jam. Durasi mengudaranya hingga 30 jam atau jangkauan sejauh 2.000 km.
Sebagai drone bersenjata (UCAV), tentengan CH-5 terbilang cukup dahsyat. Drone ini mampu membawa 16 rudal udara ke darat sekaligus, selain itu juga dapat merilis bom pintar.
CASC juga telah mengembangkan varian maritim CH-5, pesawat dikabarkan sukses menjalani terbang perdana pada pertengahan tahun 2019 lalu.
Sistem drone dapat menampung berbagai muatan, termasuk sistem elektro-optik, radar pencarian.

Drone CH-5 versi maritim.
Dibandingkan dengan versi standar CH-5, versi maritim ditingkatkan untuk mengatasi situasi suhu tinggi, lembab, dan kabut garam di laut. Salah satunya adalah penggunaan suku cadang berbahan titanium untuk beradaptasi dengan lingkungan maritim.
Baca Juga: TNI Jajal Drone China CH-4B Rainbow di Latgab TNI “Dharma Yudha” 2019
Berkisah mengenai keluarga drone Rainbow ini, Indonesia (TNI AU) telah memiliki drone CH-4B, total dikabarkan sebanyak enam unit.

Drone CH-4B TNI AU.
Drone Rainbow TNI AU pertama kali diperkenalkan pada publik saat upacara HUT TNI Ke-74 di Lanud Halim Perndanakusuma, Jakarta Timur pada Oktober 2019.
Rangga Baswara Sawiyya