Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet tempur generasi keenam (gen-6) Angkatan Udara AS (USAF) akan dilengkapi dengan kopilot berupa kecerdasan buatan (AI). Kopilot dimaksud merupakan algoritma komputer andal yang dapat mengambil alih peran pilot dalam penerbangan kritis.

Wakil Menteri Angkatan Udara untuk Pengadaan, Teknologi, dan Logistik, Will Roper mengatakan kepada Breaking Defense, pesawat yang disebut dengan Next Generation Air Dominance (NGAD) ini merupakan salah satu proyek rahasia USAF.

USAF dengan sangat tertutup masih belum mau membuka tabir jet tempur generasi keenamnya tersebut. Namun demikian, telah memastikan bahwa pesawat itu ada dan sudah terbang ke suatu tempat.

Baca Juga: Demonstrator dominasi udara terbaru USAF telah mengudara

Sementara itu belum lama ini dikabarkan, pesawat mata-mata U-2 Dragon Lady milik USAF juga telah dilengkapi dengan kopilot AI bernama ARTUµ.

Dalam eksperimen inovatif yang telah dilakukan, ‘kopilot’ U-2 berpartisipasi simulasi serangan rudal. ARTUµ melakukan navigasi taksis dan mencari wahana peluncur rudal musuh di darat.

Bisa jadi, platform ini yang akan diterapkan pada jet tempur generasi keenam USAF.

Dalam peperangan modern tugas pilot lebih rumit

Diakui, dalam peperangan modern pilot tugas pilot akan lebih rumit. Selain mengendalikan pesawat, pilot harus menguasai antarmuka, prosedur, dan sensor individu serta sistem senjata. Untuk itulah peran kopilot berupa kecerdasan buatan sangat dibutuhkan.

Dalam termonologi tradisional pilot memantau ketinggian, kecepatan, status bahan bakar, dan faktor-faktor lain dalam penerbangan. Namun pilot pesawat tempur generasi kelima saat ini, juga harus memperhatikan berbagai sensor, dari bola mata manusia, sensor infra merah, sistem peringatan dini, ancaman, radar, dan sebagainya.

Pada saat pertempuran dimulai, segala kerumitan itu tentu tidak bisa hanya diatasi oleh pilot saja.

Roni Sontani