AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) menggelar Patroli Terkoordinasi Malaysia Indonesia (Patkor Malindo) 150/20 di Perairan Selat Malaka pada 22 Desember 2020.
Pada patroli bersama kali ini TNI AL mengerahkan KRI Siada-862 sedangkan TLDM mengerahkan kapal KD Jerai-12.
Patkor Malindo merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh kedua negara bertetangga ini.
Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, S.E., M.M., dalam keterangannya menyampaikan, pengiriman satu kapal perang dalam Patkor Malindo 150/20 merupakan implementasi kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. guna menciptakan situasi kondusif dan stabilitas di wilayah perbatasan melalui diplomasi Angkatan Laut.
Selain itu, hal ini juga merupakan salah satu komitmen Indonesia, khususnya TNI AL, dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia.
Kerja sama itu juga untuk menjalankan peran TNI AL dalam bidang diplomasi dan kerjasama internasional.
Posisi strategis Selat Malaka
“TNI AL dalam hal ini Koarmada I terus membangun dan memelihara stabilitas di kawasan dengan melaksanakan peran diplomasi,” kata Abdul Rasyid.
Koarmada I memiliki wilayah kerja berbatasan langsung dengan enam negara tetangga, salah satunya dengan Malaysia.
Dikatakan, Selat Malaka memiliki posisi strategis sebagai salah satu choke point dari 9 choke points di dunia.
Selat Malaka merupakan jalur pelayaran penting karena merupakan jalur perdagangan internasional yang memiliki lalu lintas terpadat.
Dalam Patkor Malindo 150/20 juga dilaksanakan latihan meliputi Commcheck, Tacman, Flash Exercise, Flaghoist Exercise, dan Steam Past dengan saling memberi penghormatan antara KRI Siada dan KD Jerai.
Baca Juga: KRI Bubara-868 dan KRI Gulamah-869 Perkuat TNI AL
Setelah selesai melaksanakan latihan, kedua kapal perang menuju sektor patrol di perairan negara masing-masing untuk melanjutkan patroli terkoordinasi.
Roni Sontani