Mengapa pesawat Il-76 memiliki “benjolan” dan jendela di bawah hidungnya?

Il-76MDVitaly V. Kuzmin

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bila kita perhatikan, ada yang khas dari pesawat angkut miltier Il-76 (NATO: Candid) buatan Uni Soviet yang kini diteruskan oleh Rusia. Pesawat angkut berukuran besar ini memiliki semacam “benjolan” yang tidak lazim di bawah hidungnya.

Seorang pembaca Airspace Review bertanya, kenapa ada hal itu ada dan fungsinya untuk apa?

Kalau mau dijawab secara langsung dan singkat, “benjolan” yang terdapat di bawah hidung pesawat Il-76 itu tidak lain adalah ruangan khusus tempat navigator pesawat atau sering disebut disebut sebagai stasiun navigator (navigator station).

Navigator sedang bekerja di stasiun navigator dalam penerbangan pesawat Il-76.

Selain itu, “benjolan” ini juga digunakan sebagai ruang untuk menempatkan radar pemetaan khusus.

Sementara jendela-jendela kaca yang ada di ruangan itu, tidak lain untuk memberikan pandangan yang luas ke bawah bagi navigator. Mengapa ini perlu, karena pada saat-saat tertentu bisa saja peralatan-peralatan navigasi mengalami kerusakan dan navigator harus dapat melihat secara visual ke bawah dan melakukan pemetaan menggunakan lembaran peta.

Untuk diketahui, ruangan kokpit bagi pilot dan kopilot pada pesawat Il-76 memang terpisah dengan ruangan untuk navigator yang berada di ruang “benjolan” tadi.

Baca Juga: Pesawat kedelapan Il-76MD-90A pesanan Kemhan Rusia jalani uji coba

Pilot dan kopilot Il-76 berada di ruang kokpit di atas stasiun navigator. Jadi, pilot dan navigator terpisah tempatnya di pesawat Il-76 dan pesawat turunannya. Desain akhir 1960-an ini dipertahankan hingga sekarang. Untuk diketahui, prototipe Il-76 mengudara perdana pada 25 Maret 1971. Il-76 dan varian-variannya telah diproduksi kurang lebih seribu unit hingga saat ini.

Kokpit Il-76YoutTube

Pilot dan kopilot di kokpit pesawat Il-76.

Desain hidung pesawat dengan jendela-jendela kaca yang luas merupakan desain yang lazim diterapkan pada pesawat-pesawat pembom di era Perang Dunia II. Bedanya, ruangan khusus pada pesawat pembom digunakan sebagai tempat nose gunner. Desain ini kemudian diadopsi pada sejumlah pesawat lain yang lahir pasca PD-II.

Il-76 ini memiliki dua radar, satu radar untuk penerbangan seperti radar cuaca dan satu lagi radar untuk pemetaan. Kedua radar ini ditempatkan di ruang yang sama karena ukuran Il-76 yang besar memungkinkan hal itu.

Cantiana

Beriev A-50 Mainstay AEW&C.

Meski demikian tidak semua turunan Il-76 menggunakan jendela di bagian bawah hidung. Contohnya adalah pesawat Beriev A-50 AEW&C (NATO: Mainstay) yang basisnya adalah Il-76.

Ruang di bagian bawah dari hidung pesawat ini tidak dikhususnya untuk banyak kru, melainkan cukup untuk navigator saja. Selebihnya adalah peralatan navigasi dan radar tadi.

Aeroflot

Pesawat Tu-134 Aeroflot.

Pesawat Rusia yang lain seperti Tu-134 yang lahir lebih dulu tahun 1960-an, juga memiliki “benjolan” seperti “jakun” dan jendela-jendela kaca seperti Il-76. Namun bila kita lihat ukurannya lebih kecil.

Pada era 1990-an sebagain desain hidung dengan kaca itu diganti dengan penempatan radar navigasi tambahan.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *