AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pasukan Udara Angkatan Laut China (PLANAF) baru-baru ini telah melakukan simulasi pertempuran udara antara “F-16” yang diperankan oleh J-10AH Vigorous Dragon dengan Su-30 Flanker (serinya tidak disebutkan, kemungkinan Su-30MK2).
Pertempuran udara tiruan dilaksanakan dengan mengerahkan jet-jet tempur dari Komando Teater Timur yang biasanya berada dalam satu kelompok kawan berubah menjadi lawan.
Dipilihnya J-10 menghadapi Su-30, adalah untuk menyimulasikan pertempuran antara jet tempur kelas medium F-16 melawan jet tempur kelas berat Su-30.
Tujuannya, agar para pilot lebih memahami langsung jenis pesawat lain/musuh yang berpotensi melakukan penyerangan. Latihan dilaksanakan pada sore hari menjelang matahari terbenam.
Untuk diketahui, J-10 yang digunakan dalam latihan ini adalah versi kursi tunggal yang telah ditingkatkan kemampuannya. Pesawat ini dilengkapi avionika dan elektronika canggih serta rudal-rudal udara paling canggih yang dimiliki China.
Seperti dilaporkan Global Times, latihan pada hari Selasa itu dimulai dengan penerbangan J-10 dan Su-30 dari lapangan terbang di Provinsi Zhejiang, China Timur. Kedua pesawat terbang untuk melaksanakan pertempuran melawan dua J-10 yang lain.
Penerbangan satu flight pesawat dengan jet tempur berbeda, yaitu J-10 dan Su-30, dimaksudkan agar pilot saling memahami persenjataan dan kemampuan radar pesawat rekan satu tim selain yang mereka pahami di pesawat masing-masing.
Pengamat: J-10 unggul dalam pertempuran jarak menengah
Fu Qianshao, pengamat penerbangan militer China mengatakan, J-10 unggul dalam pertempuran jarak menengah dan mampu memahami situasi medan pertempuran.
Sedangkan Su-30 memiliki keunggulan dalam pertempuran jarak dekat.
“Kombinasi keduanya dapat membawa kemampuan tempur ke level berikutnya,” ujarnya menganalisis.
Dikatakan, dalam hal aerodinamika dan mobilitas, J-10 memiliki kemiripan dengan F-16 dan F/A-18 buatan AS serta Rafale buatan Prancis.
Sedangkan Su-30 memainkan peran tempur kelas berat seperti F-15 dari AS.
Sementara itu CCTV melaporkan, J-10AH telah dilengkapi dengan antena navigasi seperti digunakan pada J-10B/C. Juga dilengkapi antena untuk identifikasi kawan atau lawan (IFF) serta peningkatan antena VHF/UHF.
Roni Sontani
Kan sohibnya bisa di ajak latihan simulasi tempur. Pakistan punya F-16 blok 52 yg lmyan canggih. Klo kopian su -27 yaitu J-11 kan udah jelas kalah telak lawan Gripen c/d angkatan udara thailand.
Saya rasa J-10 lebih bagus sebagai simulasi F-16C/E. Kalau F-16A yg lebih lincah, agak meragukan. Apalagi F-16A yg diupgrade jadi F-16V seperti punya Taiwan. Tapi kalau paket upgrade termasuk penguatan sayap supaya bisa bawa beban lebih, mungkin masih cocok.