AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pembelian 18 jet tempur Rafale oleh Yunani dari Perancis akan segera ditindaklanjuti dengan pengiriman enam Rafale F3R pertama tahun depan. Unit pertama pesawat ini akan dikirim dari Perancis mulai Juni 2021.
Setelah itu pengiriman berikutnya akan menyusul satu unit setiap bulan sehingga pada akhir 2021 Yunani akan menerima enam unit jet tempur buatan Dassault Aviation ini.
Pembelian satu setengah lusin Rafale senilai 2,5 miliar euro oleh Athena merupakan pembelian persenjataan tercepat dan terbesar sejak 2009. Kontrak pembelian disiapkan hanya dalam waktu tiga bulan.
Rencana pembelian saat ini sudah memasuki tahap akhir. Pada pada 17 Desember 2020 Menteri Pertahanan Nasional Yunani Nikos Panagiotopoulos dijadwalkan menyampaikan laporan kepada Panitia Program Persenjataan dan Kontrak Parlemen Yunani yang berwenang penuh terhadap program pembelian Rafale dari Prancis.
Seperti diberitakan Pentapostagma, enam jet Rafale yang akan dikirimkan pada 2021 merupakan pesawat bekas pakai Angkatan Kedirgantaraan Perancis.
Kemudian pada 2022, juga akan dikirim pesawat yang sama sehingga 12 unit Rafale yang jarang dipakai oleh Perancis itu akan diterima oleh Yunani.
Baru setelah itu, enam unit pesawat Rafale produksi terbaru akan menyusul dikirimkan.
Kontrak yang akan ditandatangani pada Desember ini akan langsung ditindaklanjuti dengan pengiriman empat pilot Angkatan Udara Yunani serta sejumlah teknisi ke Dassault. Mereka akan belajar menerbangkan dan melakukan perawatan Rafale.
Mereka akan dididik menjadi instruktur untuk mengajarkan ilmunya kepada pilot-pilot baru yang akan bergabung dengan Skadron Rafale Yunani.
Seluruh 18 jet tempur Rafale akan ditempatkan di Skadron 332 di Tanagra.
Enam Rafale F3R yang akan dikirim tahun 2021 akan dilengkapi dengan rudal Meteor, MICA, SCALP, dan Exocet.
Roni Sontani