AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Yunani dan Perancis segera merampungkan kontrak pembelian 18 jet tempur Rafale, terdiri dari 6 pesawat baru dan 12 pesawat bekas. Demikian diberitakan surat kabar Perancis, La Tribune.
Kontrak pembelian itu juga mencakup pengadaan paket rudal baru dan modernisasi jet tempur Mirage-2000-5 milik Angkatan Udara yunani senilai 500 juta euro (608 juta USD).
Sementara total nilai kontrak untuk pasokan keseluruhan jet Rafale, rudal Meteor, SCALP, dan Exocet diperkirakan mencapai 2,5 miliar euro (3,03 miliar USD).
Selain itu masih ada pemeliharaan pesawat Mirage-2000 MK-2 yang termasuk dalam kontrak serta pembaruan semua jenis sistem yang tersedia untuk angkatan bersenjata.
Sebelum melaksanakan penandatanganan kontrak, pada 17 Desember 2020 ini Parlemen Yunani terlebih dahulu akan melakukan pemungutan suara. Tujuannya adalah menyetujui pengesahan akuisisi pesawat dan paket persenjataan dari Perancis tersebut.
Sementara itu Greek City Times memberitakan, segera setelah kontrak ditandatangani, Yunani akan mengirim empat pilot pertama ke pabrik Dasault, Perancis bersama tim teknisi Angkatan Udara Yunani untuk belajar menerbangkan Rafale dan juga belajar cara memelihara jet tempur omnirole ini.
Baca juga: Yunani resmi ajukan pembelian 24 F-35, ingin pesawat datang tahun depan
Keputusan Yunani membeli 18 jet tempur Rafale dari Perancis dilakukan dengan sangat mendesak di tengah ketegangan Athena dengan Ankara.
Yunani juga telah mengajukan pembelian 24 jet siluman F-35 dan meminta agar pesawat tempur generasi kelima ini dapat diterima pada 2021, bekas pun tidak apa.
Roni Sontani