AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tim spesialis EOD dari Korps Marinir AS (USMC) sedang mempelajari rudal antitank 9K111 Fagot (NATO: AT-4B Spigot) buatan Rusia (Uni Soviet) yang berhasil didapatkan oleh pasukan mitra di Suriah selatan belum lama ini.
Selama proses eksploitasi, tim USMC dapat mengumpulkan data-data biometrik dari rudal untuk dianalisis.
Perwira senior EOD USMC di Timur Tengah seperti dikutip Defence Blog mengatakan, satu dari empat rudal yang didapatkan sudah tidak berfungsi.
Rudal Spigot dikembangkan oleh Biro Desain Tula KBP pada 1960-an dan digunakan mulai 1970.

Rudal ini dirancang untuk menggantikan rudal antitank AT-3 Sagger dengan sejumlah peningkatan termasuk hulu ledak yang lebih kecil tetapi lebih mematikan, panduan perintah ke garis pandang (SACLOS), dan lainnya.
Spigot diluncurkan dengan tabung peluncur sepanjang 1,2 meter dan diameter 13,4 cm. Rudal berhulu ledak HEAT ini bekerja secara semi-otomatis.
Jangkauan Spigot mencapai 70-2.000 meter dengan kecepatan 185 meter per detik.
Roni Sontani