AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Armada F/A-18 Super Hornet milik Angkatan Udara Australia (RAAF) dipilih sebagai platform pertama yang akan meluncurkan rudal hipersonik jarak jauh dengan jangkauan hingga 1.600 km.
Program yang dikembangkan oleh Australia dan Amerika Serikat ini dibingkai dengan nama Southern Cross Integrated Flight Research Experiment (SCFiRE).
Rudal jelajah jenis air-breathing berkecepatan 5 Mach
Rudal yang dikembangkan merupakan rudal jelajah jenis air-breathing dengan kecepatan mencapai lima kali kecepatan suara (5 Mach).
Program yang akan memakan anggaran multi-miliar dolar AS ini telah diumumkan oleh Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds pada 1 Desember 2020.
Bagi Australia, tujuannya adalah untuk melindungi keamanan warga Australia dan melindungi kepentingan negara dalam lingkungan global yang berubah dengan cepat.
Langkah ini dilaksanakan setelah Australia diperingatkan terhadap potensi ancaman di tengah perlombaan senjata regional yang dipicu oleh meningkatnya agresivitas China di seluruh Indo-Pasifik.
Rudal akan diuji dalam beberapa bulan mendatang
Mengacu pada rilis Kementerian Pertahanan Australia, Canberra berharap dapat menguji prototipe rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara ini dalam beberapa bulan ke depan.
SCIFiRE merupakan puncak dari penelitian yang dilakukan AS dan Australia selama 15 tahun mengenai scramjet hipersonik, motor roket, sensor, dan bahan manufaktur canggih.
Untuk diketahui, proyek serupa juga dikembangkan di AS dan akan diuji coba oleh F/A-18E/F Super Hornet milik Angkatan Laut AS.
Berikutnya akan melengkapi Growler, Lightning II, Poseidon, dan Loyal Wingman
Ke depan, rudal ini tidak hanya akan diintegrasikan pada F/A-18E/F Super Hornet RAAF, melainkan juga untuk pesawat serang elektronik EA-18G Growler, F-35A Lightning II (dalam ukuran yang lebih kecil), dan pesawat patroli maritim P-8A Poseidon.
Rudal ini kemungkinan juga akan dipasang ke pesawat tak berawak seperti drone Loyal Wingman yang baru.
Baca Juga: Menuju penerbangan perdana, Loyal Wingman berhasil lakukan uji taksi pertama
Pengembangan rudal luncur udara hipersonik memiliki keunggulan karen rudal ini dapat menghancurkan musuh lebih cepat dari jarak jauh dan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Roni Sontani