AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boeing dan USAF hampir menuntaskan pembuatan RVS (Remote Vision System) 2.0 yang akan menggantikan RVS lama yang bermasalah pada tanker KC-46A Pegasus. Sistem baru ini diharapkan dapat segera diterapkan.
Pada sistem lama, operator boom AAR (air-to-air refueling) harus melihat ke luar jendela dan mengandalkan isyarat visual garis pandang untuk memandu boom agar menempel dengan tepat ke pesawat penerima.
KC-46A telah menggunakan RVS yang menggunakan kamera dan sensor. Akan tetapi sistem itu bermasalah sehingga menyebabkan Pegasus diberhentikan penggunaannya sambil menunggu sistem baru RVS 2.0.
Baca Juga: Pensiunkan Seluruh Tanker KC-135R, Singapura Mantap dengan A330 MRTT
“Kami telah menyelesaikan hampir setiap aspek desain, kecuali metode proyeksi yang sebenarnya,” kata Will Roper, Asisten Menteri Angkatan Udara untuk Akuisisi, Teknologi, dan Logistik dalam pertemuan dengan media seperti diberitakan Defense News.
Sebelum digunakan dalam AAR, sistem beru tersebut, kata Roper, akan diuji coba terlebih dahulu di darat.
Pentagon telah mengalokasikan anggaran untuk mengakuisisi 179 KC-46A dari Boeing untuk USAF. Hingga saat ini, sebanyak 30 unit di antaranya telah dikirimkan Boeing kepada USAF.
Menurut Roper, sistem baru akan langsung diintegrasikan di pesawat yang akan dibuat. Sementara pada pesawat yang telah dikirimkan, Boeing akan menanggung tanggung jawab finansial dalam penggantian dan modifikasinya.
Baca Juga: Satu Kubu Beda Pilihan: USAF Terima KC-46A Pegasus, ROKAF Terima A330 MRTT
RVS 2.0 sendiri dijadwalkan baru akan diintegrasikan pada 2023. Sementara menunggu hal itu, Boeing menawarkan RVS 1.5 sebagai jembatan digunakannya RVS 2.0. Bila disetujui, pengerjaan modifikasi bisa dilakukan tahun depan.
Roni Sontani