AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – KRI Malahayati-362 melaksanakan latihan bersama (latma) dengan kapal perang Filipina. Latma dilaksanakan di laut perbatasan Indonesia-Filipina pada 27 November 2020.
Latihan dengan sandi CORPAT PHILINDO XXXIV-2020 ini dalam rangka meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Filipina dalam menjaga kedaulatan negara di laut.
“Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk mengasah profesionalisme dan naluri tempur prajurit agar selalu siap dalam bertugas,” kata Komandan KRI Malahayati Letkol Laut (P) Hendriman Putra seperti disiarkan oleh Penerangan Koarmada II.
KRI Malayahati merupakan salah satu unsur Operasi Keris Sakti-20 di bawah kendali operasi (BKO) Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Komando Armada (Koarmada) II.
Dalam latihan ini unsur BKO Guskamala juga mengerahkan pesawat CASA 212 dengan nomor ekor U-6027.
Sementara itu Filipina dalam latma ini mengerahkan kapal korvet BRP Apolinario Mabini (PS36).
Materi latma yang dilaksanakan di antaranya adalah Comms Check, MOB Exercise, RAS Approach, Manuvering Exercise, dan Flaghoist.
Latihan diakhiri dengan patroli bersama di daerah perbatasan Indonesia-Filipina.
Sementara itu KRI Bimasuci yang sedang melaksanakan Kartika Jala Krida (KJK) 2020 menuju Miangas juga ikut serta dalam latihan ini.
Komandan Guskamla Koarmada II Laksamana Pertama TNI Rachmad Jayadi mengatakan, kegiatan latihan bersama ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Indonesia-filipina untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dalam bidang keamanan.
Hal ini selaras dengan program prioritas KASAL Laksamana TNI Yudo Margono bidang peningkatan kemampuan TNI AL dalam menghadapi ancaman bersifat non-konvensional untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan mempererat hubungan diplomasi Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut negara-negara lain.
Latihan dilaksanakan dengan melaksanakan protokol kesehatan sesuai perintah dari Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan.
Roni Sontani
Sayang sekali, walau sdh mendapatkan upgrade pd sistem elektroniknya, kri malahayati tdk memiliki dya pukul mumpuni, selain kanon 120 mm. Pdhl dulunya mnjadi salah satu armada yg mumpuni dg bekal rudal anti kapal exocete m-38.