AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kemampuan mengemudikan tank amfibi ringan PT-76M merupakan syarat mutlak bagi prajurit Batalyon Tank Amfibi (Yontankfib) 1 Marinir yang mengawakinya.
Kursus mengemudikan kendaraan tempur (rapur) ini pun digelar di garasi Ranpur Yontankfib 1 Mar, Kesatriaan Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis, 26 November 2020.
Melalui latihan ini diharapkan, para awak yang ditunjuk dapat mempertajam kemampuan mengemudikan PT-76M sekaligus mengasah naluri tempur mereka.
Terpenting lagi, adalah mendapatkan pengemudi-pengemudi ranpur yang andal guna mendukung tugas pokok satuan.
Kemahiran dalam mengendarai kendaraan tempur di medan penugasan, merupakan hal yang tidak bisa disepelekan. Hal ini didukung melalui pemahaman pengemudi terhadap kendaraan yang diawakinya.
Program Latihan Perorangan Kesenjataan (LPK) Triwulan IV Tahun 2020 ini diawasi oleh Komandan Peleton Kompi C Lettu Marinir Ruri Septian.
PT-76M sudah digunakan mengabdi kepada negeri sejak 1962
PT-76M termasuk kendaraan lawas yang sudah mengabdi bagi negeri ini sejak kedatangannya di Tanah Air pada 1962.
Tahun 1990-an tank ini menjalani program retrofit, dilanjutkan dengan proses rekondisi yang dilaksanakan tahun lalu.
PT-76M dilengkapi kanon Cockerill Mk.III A-2 kaliber 90 mm buatan Belgia. Meriam ini dibekali amunisi 36 butir peluru berbagai jenis untuk sekali jalan.
Meriam ini mampu melakukan penembakan sejauh 6 km saat penembakan tunggal.
Sebagai senjata pendamping, PT-76M juga dibekali senapan mesin sedang FN MAG kaliber 7,62 mm.
Mesin diesel turbocharged buatan AS
Untuk mesin, PT-76M menggunakan diesel 2 Tak 6 silinder jenis DDA V-92T turbocharge buatan Detroit Diesel, Amerika Serikat.
PT-76M dapat dipacu di jalanan aspal dengan kecepatan maksimal 58 km/jam. Sementara di jalan biasa pada kisaran 35-40 km/jam.
Baca Juga: Ditawarkan kepada Korps Marinir TNI AL, Ranpur Amfibi ZAHA untuk AL Turki Tampil Perdana
Sementara pada saat berenang di air, tank amfibi ini dapat dihela dengan kecepaan 11 km/jam ke arah depan dan 5 km ke arah belakah. Jarak tempuh mencapai 70 km dengan durasi arung 8 jam.
Roni Sontani